Madiun – Jati diri TNI selain sebagai tentara pejuang, tentara Nasional dan tentara profesional juga sebagai tentara rakyat. Sehingga sinergitas TNI sangat lekat dengan rakyat, karena sejatinya TNI merupakan tentara yang lahir, tumbuh dan berkembang di dalam janin rakyat. Oleh karena itu kemanunggalan TNI dan Rakyat adalah sebuah keniscayaan.
Kemanunggalan TNI dan Rakyat dapat terealisasi dalam beberapa kegiatan kemasyarakatan, salah satunya dengan gotong royong. Dimana hal itu telah menjadi budaya masyarakat di Indonesia sejak zaman dulu. Kehidupan bermasyarakat tentunya membuat seseorang, tak terkecuali anggota TNI akan lekat dengan kegiatan masyarakat tersebut.
Seperti yang dilakukan Babinsa Desa Banjarejo, Koramil 14/Dagangan jajaran Kodim 0803/Madiun, tampak Serma Imam bersama masyarakat membantu renovasi rumah Mulyono satu warga rt 08 rw 01, pada Sabtu (18/11/2023).
“Sebagai ujung tombak satuan teritorial di lapangan, kami terus berupaya membangun silaturahmi dan kerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat, untuk dapat mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat guna menciptakan ketahanan wilayah yang kuat,” kata Serma Imam.
Menurutnya kehidupan masyarakat Indonesia memang identik dengan kegiatan gotong royong ataupun kerja bakti untuk menyelesaikan pekerjaan bersama-sama. Melakui momentum tersebut juga dapat menjadi sarana Babinsa untuk selalu dekat dengan masyarakat
“Selain pekerjaan akan cepat selesai, dengan kegiatan gotong royong, akan dapat meningkatkan semangat kekeluargaan dan rasa solidaritas antara sesama warga,” imbuhnya.
Serma Imam berharap dengan kehadirannya turut bergotong royong membatu merenovasi rumah warga, akan dapat membuktikan bahwa kemanunggalan TNI-Rakyat tidak sebatas slogan saja.
“Jati diri TNI adalah tentara rakyat, hal inilah yang mendasari TNI selalu hadir di tengah masyarakat guna menjalin sinergitas serta membantu memberikan solusi permasalahan yang ada,” tandasnya.
