MATAMAJA GROUP//Bandung – Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, menanggapi aksi perundungan disertai kekerasan yang dilakukan oleh pelajar SMP di Cicendo. Ema prihatin dengan kasus ini.
Menurutnya, kejadian ini harus dicegah dengan melibatkan seluruh civitas akademika.
“Saya sangat prihatin dengan kejadian kemarin bahwa di Kota Bandung masih ada perundungan. Dalam waktu dekat saya akan mengundang kepala sekolah untuk setiap hari menjaga perilaku anak didiknya,” kata Ema melalui keterangannya pada Senin (12/6).
Ema menyebut, kepala sekolah harus mengawasi para murid dan pendidiknya saat kegiatan belajar belajar berlangsung maupun ketika memasuki jam istirahat.
Menurutnya, kejadian ini harus dicegah dengan melibatkan seluruh civitas akademika.
“Saya sangat prihatin dengan kejadian kemarin bahwa di Kota Bandung masih ada perundungan. Dalam waktu dekat saya akan mengundang kepala sekolah untuk setiap hari menjaga perilaku anak didiknya,” kata Ema melalui keterangannya pada Senin (12/6).
Ema menyebut, kepala sekolah harus mengawasi para murid dan pendidiknya saat kegiatan belajar belajar berlangsung maupun ketika memasuki jam istirahat.
Ia meminta para pendidik melakukan evaluasi berkala setiap hari untuk mengetahui kendala dan kondisi saat KBM berlangsung. Dengan begitu, setiap masalah bisa dicari solusi terbaiknya.
“Gadget bisa saja menjadi faktor pengaruh, karena meluasnya informasi dari gadget. Guru harus mengingatkan bagaimana kita bisa Arif dan bijak dalam menggunakan gadget,” ucap dia.
Selain itu Pemkot Banding mengingatkan para orang tua untuk terus bersama-sama dengan para guru menjadi teladan dan mengingatkan anaknya tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan.
“Mendorong orang tua dan juga para tokoh agama untuk terus mengingatkan bagaimana terus mendidik anak untuk menjadi generasi yang lebih baik. Juga diingatkan untuk sikap perilaku supaya tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain,” kata dia.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, mengatakan pihaknya telah melakukan pendampingan kepada korban perundungan melalui tim roots dan tim pandawa.
“Secara langsung kami Dinas Pendidikan ada tim roots atau tim anti perundungan dan tim Pandawa untuk melakukan pendampingan kepada orang tua dan siswa,” ujar dia.
Saat ini, proses hukum terhadap pelaku perundungan masih terus berjalan. Para siswa bukan hanya tanggung jawab sekolah saja namun menjadi tanggung jawab bersama baik itu para orang tua, tokoh masyarakat.
“Kita semua harus menjadi contoh yang baik bagi anak anak kita,” kata dia.
“Tim kami siap 24 jam bekerja melakukan pendampingan. Intinya sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan. Ini menjadi tanggung jawab semua,” tandas dia.
Sebelumnya total ada 10 pelaku yang melakukan bullying disertai kekerasan yang dilaporkan ke polisi. Polisi masih menyelidiki kasus ini.
Aksi bullying itu terekam sebuah video berdurasi 2 menit 15 detik dan beredar di media sosial.
Dalam video yang beredar, terlihat korban yang mengenakan pakaian warna hitam hanya duduk meringkuk menerima pukulan serta tendangan dari para pelaku. Korban tak melakukan perlawanan. Sementara pelaku secara bergantian memukuli korban.
Ket. Foto:
Ema Sumarna, saat menyampaikan keterangan terkait OTT terhadap Walkot Yana Mulyana di Balai Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Sumber: kumparan.com
Artikel ini tayang di jaringan media Matamaja Group
https://matamaja.com/
https://ppnews.id/
https://otoritas.id/
https://buser.id/
https://buser.co.id/
https://buser.web.id/
https://buserjatim.com/
https://buserjabar.com/
https://intelejen.id/
https://gardapublik.com/
https://gardahukum.com/
https://libaz.id/
https://tnipolri.com/
https://libaz.id/
https://ainews.id/
https://lacakberita.com/
https://awasjatim.com/
https://beritamadiun.id/
https://suaramajalengka.com/
https://realistis.id/
https://gmbinews.com/
https://newscobra07.com/