SORONG PAPUA BARAT DAYA, BUSERJATIM.COM GRUOP – TNI Angkatan Laut (Jakarta), Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr (Han) melaksanakan Acara Soft Launching “Chadrick” Beladiri Prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Lapangan Hijau Markas Komando Korps Marinir (Mako Kormar), jalan Prajurit KKO Usman dan Harun No. 40 Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (28/07/2023).
Acara Soft Launching tersebut diawali dengan penampilan para Prajurit Marinir dalam mengolah gerakan Beladiri Chadrick, Pengarahan Komandan Korps Marinir dilanjutkan Penyematan Sabuk Hitam kepada para peserta oleh Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr (Han) diikuti seluruh Pejabat Utama Korps Marinir yang hadir dan diakhiri foto bersama.
Chadrick memiliki arti “Prajurit Petarung yang Tangguh.” Pemberian nama dan gagasan terbentuknya Beladiri Chadrick atas ide serta inisiasi Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr (Han).
Beladiri Chadrick Korps Marinir tidak berafiliasi dengan cabang beladiri manapun. Beladiri ini merupakan kombinasi atau gabungan seni beladiri yang ada di tanah air maupun manca negara, mulai dari Mixed Martial Arts (MMA), Karate, Taekwondo, Judo, Pencak Silat, Jiujitsu dan lain lain dengan gerakan dasar pukulan, tangkisan, tendangan dan kuncian serta menguasai perkelahian sangkur dan senjata.
Dibentuknya beladiri Chadrick sebagai syarat mutlak yang wajib dikuasai oleh seluruh Prajurit Korps Marinir. Serta untuk meningkatkan kedigdayaan seluruh Prajurit Korps Marinir serta memiliki tingkat beladiri dengan kemampuan sebagai petarung yang tangguh, guna mendukung tugas pokok Korps Marinir.
Beladiri Chadrick Korps Marinir memiliki 5 tingkatan sabuk, yaitu tingkat pertama ”Sadawira” (sabuk abu-abu), tingkat dua ”Bhadrika” (sabuk hijau), tingkat tiga ”Balakosa” (sabuk biru), tingkat empat ”Caiden” (sabuk coklat), dan tingkat lima ”Parama” (sabuk hitam).
Dalam amanatnya, Dankormar menyampaikan bahwa “Beladiri Chadrick Korps Marinir menjadi Tradisi Korps yang harus dilestarikan dan dikembangkan serta wajib dikuasai oleh seluruh prajurit sebagai bekal dalam melaksanakan tugas operasi maupun untuk menjaga diri dalam menghadapi situasi yang membahayakan, karena kemampuan beladiri menjadi hal mutlak yang harus dimiliki setiap prajurit petarung Korps Marinir TNI Angkatan Laut”.
Dalam kesempatan ini Dankormar menyematkan sabuk tingkat lima ”Parama” (sabuk hitam) kepada Oza (pelatih) yang akan melatih disetiap satlak Korps Marinir.
Turut hadir pada acara tersebut Komandan Pasmar – 1, Brigjen TNI Mar Umar Farouq, S.A.P., CHRMP., M.Tr. Opsla., M.Han., para Asisten dan Kadis Kormar serta pejabat utama di jajaran Korps Marinir.
(Tim/Red)