MADIUN,MATAMAJA GROUP– Selama menekuni olahraga menembak, Pelda Arianto yang saat ini bertugas sebagai Babinsa di Koramil 10/Punung, Kodim 0801/Pacitan jajaran Korem 081/DSJ telah berhasil meraih puluhan medali di berbagai kejuaraan menembak tingkat nasional.
“Kalau total berapa tidak menghitung, soalnya banyak. Karena saya telah terjun kurang lebih di 32 kejuaraan. Setiap kejuaraan saya ada yang mengikuti kelas perorangan dan tim,” kata Pelda Arianto di Podcast Gesah Nusantara Makorem 081/DSJ, Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Kamis (4/5/2023).
Sebagai atlet yang pernah menduduki peringkat pertama nasional, berbagai medali yang pernah diraih di antaranya kejuaraan menembak Danjen Kopassus Cup, Kapolri Cup, Panglima TNI Cup, hingga Pekan Olahraga Nasional (PON).
Dari sekian prestasi itu, ada 2 kejuaraan yang membuatnya terkesan hingga saat ini yakni pada PON XVIII 2012 Riau dengan torehan 2 medali emas pada kelas 50 meter Rifle 3 Position dan 50 meter Rifle Prone, serta kejuaraan menembak Panglima TNI Cup 2015.
“Dua momen itu sangat berkesan bagi saya. Medali emas di PON Riau itu saya persembahkan untuk masyarakat Jawa Timur yang telah mendukung saya selama ini. Sedangkan Panglima TNI Cup, saya bangga mewakili Angkatan Darat bisa menjadi juara 2,” terangnya.
Ditanya awal mulai kariernya sebagai atlet menembak, pria yang juga pernah mewakili Indonesia di ajang Sea Games 2015 Laos itu mengatakan, semuanya berawal dari saat dirinya menjadi prajurit di satuan Yonif Raider 500/Mahastra Yudha.
“Pada saat di Yonif 500 Raider pulang selesai tugas dari aceh 2006, sebagai junior tugas saya kebanyakan korve-korve. Saya sering ditugaskan membantu kegiatan korve pada saat selesai event atau kegiatan menembak yang dilakukan di Perbakin Jatim, kebetulan kantornya tepat di depan satuan,” bebernya.
“Pada saat korve itu, saya lihat penembak perbakin ini kok enak sekali, habis selesai latihan atau perlombaaan makan enak. Awalnya motivasi saya itu, hanya ingin makan enak, bukan ingin jadi atlet,” imbuhnya.
Lanjut Arianto bercerita, tak selang berapa lama ada kejuaraan menembak Walikota Surabaya, dirinya mempunyai keinginan untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Lantas keinginannya itu disampaikannya kepada Bintara Pelatihnya di Yonif Raider 500.
“Saat saya menghadap Bintara Pelatih tentang keinginan untuk mengikuti kejuaraan menembak Walikota, pertama saya ditanya punya uang atau tidak. Karena maklum, senjata dan munisinya Perbakin kan mahal-mahal. Waktu itu saya jawab tidak masalah kalau seandainya harus cari pinjaman, yang penting saya bisa ikut,” bebernya.
“Kemudian saya diajak menemui pelatih di Perbakin. Saya dipinjamin senjata, latihan sekali dua kali, kok berhasil juara 2, padahal lawannya sipil semua. Dari situlah, kemudian saya diberikan perintah untuk mengikuti TC di Perbakin dan mengikuti berbagai kejuaraan menembak hingga saat ini,” tambahnya.
Kemampuannya di bidang olahraga menembak itu pun saat ini juga dimanfaatkannya untuk membina masyarakat yang mempunyai kegemaran dan bakat menembak di Pacitan tempatnya bertugas agar dapat semakin terasah dan berprestasi