DENPASAR – BUSERJATIM.COM. Menjelang Pengamanan Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Polresta Denpasar mengelar rapat koordinasi di Gedung Pesat Gatra dengan steakholder, Majelis Desa Adat (MDA), FKUB, Bendesa Adat dan Yowana Se Kota Denpasar dan Badung. Selasa (14/3/23) .
Mewakili Kapolresta, Waka Polresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana, S.H.,S.IK.,M.SI. memimpin langsung jalanya Rakor dengan didampingi Kabag Ops Kompol I Made Uder, A.Md. SH.,M.Ag.
Hari suci nyepi merupakan salah satu hari besar bagi umat hindu dan telah ditetapkan pemerintah sebagai hari libur nasional dan pada tahun ini jatuh pada tanggal 22 Maret 2023
Menurut Wakapolresta Denpasar saat membacakan Sambutan, Polresta Denpasar beserta jajaran memiliki kemampuan penanggulangan yang cukup untuk mencegah ambang gangguan, potensi gangguan menjadi gangguan nyata, sebelum, pada saat dan setelah pelaksanaan rangkaian kegiatan hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 maka sangat perlu dilakukan Koordinasi antar forkopimda kota Denpasar, kabupaten Badung, Pemangku kepentingan dan instansi terkait yang ada dalam wilayah hukum polresta denpasar.
Kita ketahui sekarang ini roda ekonomi sudah mulai membaik dan kesibukan di Kota Denpasar baik kegiatan Nasional maupun Internasional diselenggarakan di Bali, kita bersama-sama memberikan ketertiban dan keamanan di masyarakat, ucap Wakapolresta.
Rangkaian hari Nyepi akan diawali dengan upacara melasti ke Pantai pada 19 Maret 2023, Upacara tawur Kesanga/Ngrupuk pada 21 Maret 2023, catur brata penyepian tanggal 22 dan ngembak geni tanggal 23 maret 2023 .
Sangat perlu dilakukan pengamanan yang terencana dengan baik melibatkan instansi terkait dan pemangku kepentingan agar pelaksanaan rangkaian hari Suci Nyepi dapat berjalan dengan baik, tambah AKBP Jiartana.
Dirinya juga mengajak kepada seluruh peserta rapat koordinasi untuk mendukung dan berkontribusi aktif dalam pengamanan sehingga pelaksanaan rangkaian hari suci nyepi dapat berjalan dengan hikmat dan meningkatkan nilai-nilai keagamaan/religius serta toleransi antar umat beragama serta terwujudnya kamtibmas yang kondusif.
Beberapa kerawanan yang menjadi atensi khusus agar tidak terjadi seperti ditahun lalu yaitu pengerusakan ogoh-ogoh oleh orang yang tidak bertanggung jawab, mengantisipasi kelompok masyarakat yang saat sebelum mengusung ogoh-ogoh minum miras dan pengarakan yang melewati batas wilayah. ( Harun / Red )