BUSERJATIM GROUP –
Karangjati, Ngawi – Di tengah hamparan tanah warga RT 10 RW 01, Desa Karangjati, terdapat sebuah punden yang telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah desa ini. Punden ini diyakini sebagai tempat peristirahatan leluhur yang dahulu menjadi pelopor dalam membangun dan menjaga desa.
Menurut kisah yang diwariskan secara turun-temurun, punden tersebut adalah makam atau tempat keramat yang berkaitan dengan tokoh penting di masa lampau. Leluhur yang bersemayam di sana diyakini memiliki jasa besar dalam membuka lahan, mengatur kehidupan masyarakat, serta menjaga keharmonisan alam dan manusia.
Beberapa sesepuh desa menyebutkan bahwa punden ini telah ada sejak zaman para leluhur pertama yang mendiami wilayah Karangjati. Konon, mereka adalah pemimpin adat atau tokoh spiritual yang dihormati oleh masyarakat setempat. Sebagai bentuk penghormatan, warga masih rutin mengadakan ritual atau selamatan di sekitar punden, terutama pada waktu-waktu tertentu seperti bulan Suro atau saat panen tiba.
Punden ini juga memiliki makna filosofis bagi warga setempat. Ia bukan sekadar tempat bersejarah, melainkan juga simbol kebersamaan, pengingat akan perjuangan para pendahulu, serta penjaga tradisi agar tidak hilang ditelan zaman.
Seiring berjalannya waktu, lahan tempat punden berada telah menjadi milik warga setempat, namun keberadaannya tetap dijaga dan dihormati. Warga berupaya merawat punden agar tetap lestari, menjadikannya bagian dari warisan budaya yang terus dihormati oleh generasi penerus.
Demikianlah kisah punden di tanah warga RT 10 RW 01, Desa Karangjati. Ia bukan hanya sekadar peninggalan leluhur, tetapi juga bagian dari identitas dan sejarah yang terus hidup dalam sanubari masyarakat setempat.
red
