BALI, BUSERJATI.COM
Rabu, 16 Oktober 2024. Kabid Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan S.I.K., M.H., bersama Dirsiber AKBP Ranefli Dian Candra S.I.K., M.H., bertempat di lobi Ditressiber saat press release didepan para awak media menerangkan dari hasil pengungkapan kasus tindak pidana registrasi kartu Sim secara ilegal dan penjualan kode OTP Ditressiber Polda Bali amankan 12 orang Pelaku.
Modus operandi para pelaku dengan menggunakan data pribadi milik orang lain untuk melakukan registrasi kartu perdana untuk memperoleh kode OTP selanjutnya dijual ke pembeli.
Untuk TKP ada dua lokasi yaitu :
TKP 1 di Jalan Sakura Gg.1 No.18C Denpasar
TKP 2 di Jalan Gatot Subroto I, Perumahan Taman Tegeh Sari No.17 Denpasar.
Adapun kronologis kejadian :
Pada hari Rabu 9 oktober sekitar pukul 23.30 Wita, Tim Ditressiber Polda Bali mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya aktivitas sekelompok pemuda yang mencurigakan disebuah rumah Jl Sakura Gg. 1 No. 18C Denpasar, kemudian Tim Ditressiber dipimpin Kasubdit III AKBP Made Santika, S.I.K., menuju dan setelah tiba di TKP ditemukan modem dan laptop yang diduga digunakan untuk mendaftarkan/registrasi kartu perdana menggunakan identitas orang lain secara ilegal. Setelah dilakukan pendalaman Tim Ditressiber melakukan investigasi TKP tersebut, kemudian ditemukan modem laptop dan kartu perdana yang telah diregistrasi menggunakan identitas orang lain secara illegal dan beberapa kardus berisi kartu perdana yang belum dibuka.
Diketahui bahwa Pemilik dari tempat tersebut bernama DBS, dengan hasil interogasi awal dilokasi didapatkan keterangan bahwa di Jalan Sakura Gg.1 No.18C (TKP1) hanya merupakan tempat melakukan registrasi terhadap kartu Simcard baru sedangkan penjualan kartu Simcard tersebut dalam bentuk beberapa aplikasi dilakukan di jalan Gatot Subroto I perumahan taman tegeh sari No. 17 Denpasar (TKP 2).
Aktivitas tersebut dimulai dari awal tahun 2022 bermula pelaku dengan melakukan registrasi manual melalui HP, kemudian berlanjut membeli 2 modem pul, lanjut membeli 8 modem pul dan sampai bulan Agustus 2024 berkembang menjadi 168 modem pul.
Dari hasil penggeledahan terhadap pelaku disita uang tunai sebesar Rp 250.000.000,-. yang bersangkutan juga menjelaskan memiliki tempat pemasaran dari kartu perdana yang telah diregistrasi menggunakan identitas orang lain secara ilegal tersebut berlokasi di Jalan Gatot Subroto I, Perumahan Taman Tegeh Sari No. 17 Denpasar (TKP 2).
Untuk pembuatan aplikasi registrasi dibuat sendiri oleh pelaku an. DBS, dan pemasaran (JualBeli) dilakukan melalui 4 Website yang dibuat sendiri juga oleh DBS.
Di TKP tersebut ditemukan dalam keadaan tidak ada orang, namun pada lantai 1 (Satu) rumah tersebut terdapat ruang kerja yang berisikan beberapa laptop dan berdasarkan keterangan dari pelaku DBS, lokasi merupakan tempat karyawan melakukan absen, melakukan perekapan gaji karyawan dan juga tempat melakukan monitoring.
Di ruang utama lantai 2 merupakan tempat melakukan monitoring terkait kartu jenis OTP kartu perdana yang dipesan dan diruang utama lantai dua ditemukan modem serta komputer yang digunakan untuk bekerja.
Dari hasil pemeriksaan di kedua TKP Ditressiber Polda Bali berhasil mengamankan 12 orang pelaku, antara lain :
1. an. DBS, TTL: Lamongan, 25 Juli 2003, alamat: Jl Tukad Banyusari Gang Pelita I/15 Denbar peran sebagai pemilik (CEO).
2. an. GVS, TTL:Belong,17 Feb 2003, alamat: Br.DinasBelong, Keluahan Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Alamat: Jl Sakura Gang 1 Nomor 18C Denpasar peran sabagai Manager.
3. an. MAM, TTL:Denpasar, 3 Mei 2005, Alamat: Jl. Kapten Japa No.46 Denpasar peran sebagai Kepala sortir.
4. an. FM, TTL: Denpasar, 2 Feb 2006, alamat: Jl. Pulau Flores VI, No. IB, Denpasar peran sebagai kepala produksi registrasi Simcard.
5. an. YOB, TTL: Malawona, 21 April 2001, alamat: Malawona, Kelurahan Langedhawe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur peran sebagai pelaku registrasi Simc