Matamaja Group//Majalengka- Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW)asal Desa Garawastu Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka Jawa Barat Inah Sainah (40) sudah 18 tahun tak kunjung pulang dan hilang kontak dengan pihak keluarga.
Kabar tersebut mencuat setelah Polisi RW Polsek Sukahaji,Aiptu Riyana mendapat informasi dari warga setempat terkait adanya keluarga yang kehilangan anaknya selama belasan tahun karena bekerja di luar negeri.
Aiptu Riyana yang merupakan Polisi RW di Desa Garawastu langsung mendatangi pihak keluarga untuk memastikan kebenarannya,salah satu keluarga langsung menceritakan kronologi kehilangan Inah saat pergi ke Arah Saudi pada tahun 2005 lalu.
Komarudin (45), kaka ipar Inah mengatakan, adik iparnya itu berangkat ke Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga melalui salah satu sponsor pemberangkatan TKW.
Menurutnya, satu bulan pertama, Inah masih berkomunikasi dengan keluarga di Majalengka dan mengabarkan jika dirinya baik-baik saja.
“Nah terakhir ngabarin itu, katanya Inah pindah dari majikan pertamanya karena terbujuk rayu sama rekan kerjanya untuk pindah kerja karena gajinya lebih besar,” ujar Komarudin.
Dari situ, Inah langsung hilang kontak sampai saat ini atau sudah 18 tahun lamanya.
Dikabarkan, perpindahannya Inah ke tempat kerja baru tanpa sepengetahuan majikannya.
Komarudin pun mengaku sudah pernah berusaha mencari dan menanyakan kabar Inah pada sponsor dan perusahaan yang memberangkatkan.
Namun tak ada hasil, pihak sponsor atau perusahaan tidak bisa memberi kejelasan dengan kabar adik iparnya tersebut.
“Sudah lama kita cari tahu ke sponsor, tapi tidak ada informasi, malah pihak sponsor menyatakan tidak bisa berbuat banyak karena Inah kabur dari majikannya, bukan karena kekerasan atau lainnya,” ucapnya.
Keluarga di Desa Garaswatu, kata Komarudin, hanya ingin mengetahui kabar dari anak kedua dari pasangan Rumanta (70) dan Sa’i (65) tersebut.
“Kasihan orangtua Inah, sudah ditinggal selama 18 tahun. Inah juga meninggalkan anak laki-lakinya sejak usia 4 tahun, belum pernah melihat wajah ibunya lagi. Minimal ada kabar kondisi dan keberadaannya,” jelas dia.
Di sisi lain, Kapolsek Sukahaji AKP Rudy Djunaedi mengaku akan menindaklanjuti laporan dari warga tersebut kepada Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang ada di Polres Majalengka.
Meski belum ada kejelasan terkait hal itu, segala kemungkinan bisa terjadi.
“Untuk hal tersebut (adanya kabar hilang kontak warga saat bekerja di Arab Saudi), akan kami laporkan, karena kami sudah ada Satgas TPPO, tentunya untuk menjadikan kejelasan langkah kita atau keluarganya di luar negeri,” kata Rudy.*