BUSERJATIM.COM
Ubung, Denpasar 15 Januari 2023 pukul 16.00 WITA
Majelis Cinta Qu’ran ( MCQ ) Denpasar Utara mengadakan Khatmil Qur’an yang ke-8 dihadiri sekitar 200 jam’aah ibu ibu dari tidak kurang 15 Majelis Taklim yang ada di Denpasar Utara. Lantunan ayat-ayat Suci Al-Qur’an begitu menyejukan hati dan menenangkan jiwa, sampai-sampai begitu khusyuk dalam membaca Al-Qur’an tersebut ada berapa jamaah sampai meneteskan air mata. MCQ yang lebih dikenal dengan Majelis Cinta Qur’an adalah kelompok ibu-ibu yang terdiri dari kumpulan Majelis Taklim ( sekitar 15 Majelis Taklim ) yang ada di Denpasar Utara membentuk suatu wadah yaitu MCQ agar ibu-ibu majelis taklim lebih mencintai Al-qur’an.

Hadir dalam acara MCQ ( Majelis Cinta Qur’an ) Denpasar Utara, Ketua MCQ : Hj. Mardiyah, SH, M.Kn. Penasehat MCQ: Ibu Elma Dahlia, dan Koordinator PJ ( penanggung jawab ) MCQ ke-8 di Masjid Darussalam Ubung Denpasar Ibu Annisa. Sebelum acara dimulai, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya selalu dikumandangkan terlebih dahulu. Hal ini sebagai salah bentuk kecintaan MCQ ( Majelis Cinta Qur’an) terhadap Tanah Air. Cinta terhadap Tanah Air adalah bagian dari iman.
Dalam wawancara media, ketua MCQ Ibu Hj. Mardiyah, SH, M.Kn. menyampaikan, mencermati fenomena yang ada di lapangan dimana banyak ibu-ibu menghabiskan waktunya untuk hal yang kurang bermanfaat, jadi kami mengajak ibu-ibu terlibat dalam hal kebaikan. Salah satunya adalah memakmurkan Al-Qur’an dengan cara mengaji bersama-sama. Alhamdulillah niat tersebut pada akhirnya tersalurkan dalam satu acara yang dikemas dalam MCQ. Tujuan kami pertama seperti itu. Dengan kegiatan ini juga bisa mempererat Majelis yang ada di Denpasar Utara khususnya dimana sebelum kita kelompok sendiri-sendiri sekarang kita bisa bersatu Alhamdulillah. Harapan ke depan agar ibu-ibu lebih mencintai Al-Qur’an, dan lagi tidak hanya khataman di tempat dan semoga nantinya bisa menular ke rumah-rumah yang memperbanyak lagi bersinggungan dengan Al-Qur’an, ungkapnya.
Ada satu hal yang istimewa dalam setiap acara MCQ ini yaitu adanya “Ruang Ramah Anak”, dimana ibu-ibu yang mempunyai anak-anak tetap bisa mengajaksertakan anaknya dalam kegiatan MCQ tersebut tanpa direpotkan dengan urusan anak. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam “Ruang Ramah Anak” tersebut, semua anak-anak yang diajak serta dalam kegiatan MCQ tersebut difasilitasi kegiatannya dengan dibimbing oleh minimal 2 (dua) orang pembimbing anak. Jadi ibu-ibu nya tetap bisa fokus mengaji dan tidak terganggu dengan aktivitas anak-anak, sedangkan anak-anaknya mendapat pelajaran sesuai kebutuhannya, khususnya yang bertemakan Islami.
Adanya “Ruang Ramah Anak” dalam setiap kegiatan MCQ tersebut merupakan suatu gagasan atau ide yang betul betul kreatif dan cemerlang, dan nampaknya hal seperti itu tidak banyak, dan bisa jadi baru satu-satunya yang ada di Denpasar. Jadi dengan adanya “Ruang Ramah Anak” tersebut tidak ada alasan lagi bagi ibu-ibu untuk tidak turut serta dan terlibat aktif dalam kegiatan MCQ karena alasan disibukan dengan anak. Dalam hal ini ibu-ibu tetap bisa mengaji dalam wadah MCQ dan anak-anak tetap terjaga dengan kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami dalam “Ruang Ramah Anak”.
( Priono / Red )