Trenggalek, Buserjatim.com – Balai Pertemuan Desa Joho, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, menjadi saksi kegiatan sosialisasi pencegahan pernikahan dini yang dihelat pada hari Minggu, 10 Desember 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Joho Sali, nara sumber dari Dinas Sosial Trenggalek Siti Nasika, Babinsa Joho Serda Riko, serta seluruh peserta yang antusias untuk mendengarkan informasi penting ini.
Pernikahan dini merupakan isu yang tidak hanya memengaruhi individu secara langsung, tetapi juga berpotensi merusak struktur sosial dan ekonomi masyarakat. Dalam upaya menanggulangi masalah ini, Babinsa Joho Serda Riko Koramil 0806/10 Pule memainkan peran yang sangat aktif dalam kegiatan sosialisasi ini.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Joho Sali menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran semua pihak yang turut serta dalam upaya pencegahan pernikahan dini. Ia menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik di kalangan masyarakat.
Nara sumber dari Dinas Sosial Trenggalek, Siti Nasika, memberikan data dan fakta terkini mengenai dampak negatif pernikahan dini, seperti tingkat perceraian yang tinggi, risiko kesehatan ibu dan anak yang lebih besar, serta peluang pendidikan yang terbatas. Informasi ini menjadi dasar diskusi yang lebih mendalam selama kegiatan.
Babinsa Joho Serda Riko memberikan pemahaman yang sangat berharga kepada peserta kegiatan. Dengan pengalaman dan pengetahuannya, Serda Riko menjelaskan tentang pentingnya pencegahan pernikahan dini sebagai langkah awal untuk membentuk masyarakat yang lebih sejahtera dan berpendidikan.
“Dalam konteks ini, Babinsa memiliki peran yang sangat strategis. Selain sebagai anggota TNI, mereka juga merupakan bagian dari masyarakat. Dengan turut serta dalam kegiatan sosialisasi seperti ini, mereka tidak hanya memenuhi tugas profesi, tetapi juga ikut berkontribusi dalam membentuk generasi yang lebih baik di masa depan,” ungkap Serda Riko.
Diskusi pun berlangsung hangat, dengan partisipasi aktif dari peserta kegiatan. Berbagai pertanyaan diajukan, dan solusi-solusi konkret pun dibahas bersama. Hal ini menciptakan ruang terbuka untuk berbagi pengalaman dan pemikiran, sehingga semua pihak dapat lebih memahami kompleksitas pernikahan dini dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar seminar informasi, tetapi juga langkah konkret dalam merespons isu sosial yang kompleks. Dengan melibatkan Babinsa Joho Serda Riko, masyarakat dapat merasakan bahwa TNI tidak hanya hadir dalam situasi konflik, tetapi juga sebagai agen perubahan positif dalam membangun fondasi masyarakat yang kokoh.
Sebagai peserta kegiatan, kita diingatkan bahwa pencegahan pernikahan dini bukanlah tanggung jawab satu sektor saja. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Babinsa Joho Serda Riko, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik dan cerah untuk generasi mendatang.