JOMBANG, BUSERJATIM.COM – Pembangunan Duiker Bank Sampah Desa Mojowarno Kecamatan Mojowarno, yang tepatnya berada di Dusun Sidoluwih banyak menuai sorotan publik, bangunan duiker yang bersumber dari Dana Desa tersebut di nilai anggarannya terlalu besar, dan diduga rentan terjadinya korupsi.
Di prasasti pembangunan duiker tersebut di sebutkan menghabiskan biaya Rp 47.440.000 dengan volume 2.00 m x 10.00 m, kalau di buat perincian nya berarti 1 m/seginya menelan biaya Rp 2.372.000.
Biaya yang sungguh fantastis buat sekelas pembangunan duiker Bank sampah.
Selanjutnya awak media mencoba menghubungi Kepala Desa Mojowarno Tatag Yudianto via seluler, guna menanyakan besarnya anggaran yang dipakai pembangunan duiker tersebut.
“Sorry mas masih ada rapat, itu sudah sesuai rab” jelasnya melalui pesan singkat WA, Rabu (11/01/23).
Satu bulan berlalu, saat awak media melintas daerah tersebut, kamis (9/2/23), duiker yang di bangun menelan anggaran fantastis tersebut pecah, kita sebagai kontrol sosial mencoba menghubungi kepala desa guna menanyakan tentang pecahnya duiker tersebut. “Pecah kena dump truck mas, wis tak suruh perbaiki” jawab Kades.
Sementara itu menurut Ketua LSM Kompak Lutfi Utomo yang biasa di panggil upie mengatakan, rabat beton kalau sudah pecah, meskipun di perbaiki atau di cor kembali, itu hasilnya tidak maksimal dan tidak bisa menyatu kembali dengan cor yang lama.
Sedangkan untuk biaya pembangunan duiker Bank Sampahnya, itu biaya yang sungguh fantastis, 1 m/seginya menghabiskan biaya Rp 2.372.000, itu biaya yang sungguh besar sekali. Ucapnya.
Pras