Ngawi – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ngawi merilis data Distribusi dan Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha Triwulan II-2025. Hasilnya, struktur ekonomi Ngawi masih didominasi sektor tersier dengan kontribusi mencapai 51,68%, disusul sektor primer sebesar 27,25%, dan sektor sekunder 21,07%.24/9
Namun dari sisi pertumbuhan, sektor primer (pertanian, kehutanan, dan perikanan) mengalami kontraksi cukup dalam. Pertumbuhan quarter-to-quarter (q to q) sektor primer tercatat minus 22,77%, sedangkan secara year-on-year (y on y) minus 7,95%. Penurunan ini dipengaruhi faktor musim, berkurangnya produksi pertanian, meski hasil tangkap ikan di perairan umum dan budidaya justru meningkat.
Sebaliknya, sektor sekunder dan tersier mencatat pertumbuhan positif. Pada q to q, sektor sekunder tumbuh 2,12%, sektor tersier 2,06%. Sementara pada y on y, sektor sekunder naik 8,33% dan sektor tersier tumbuh 5,91%.
BPS mencatat beberapa faktor pendorong pertumbuhan di sektor non-primer, di antaranya:
Realisasi proyek pemerintah yang meningkat.
Investasi yang naik, baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Kenaikan mobilitas masyarakat dan wisatawan seiring momentum libur nasional dan hari besar keagamaan (long weekend).
Kepala BPS Ngawi menyebut, tren ini menunjukkan pergeseran kontribusi ekonomi daerah, di mana sektor jasa dan industri pengolahan menjadi motor penggerak pertumbuhan, sementara sektor pertanian masih menghadapi tantangan musiman dan produktivitas.
