JAKARTA ,BUSERJATIM.COM-, 13 Maret 2025 – Dunia telah memasuki era baru, “The New Economic Order”, di mana unilateralisme kini menjadi rule of the game, menggantikan multilateralisme yang telah menjadi dasar ekonomi global selama lebih dari lima dekade.
Perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap negara-negara yang sebelumnya merupakan sekutunya—seperti Kanada, Eropa, dan Meksiko—serta terhadap Republik Rakyat Tiongkok (RRT), telah memicu reaksi retaliasi dan resiprokalitas di berbagai belahan dunia. Dalam kondisi ini, setiap negara, termasuk Indonesia, harus bekerja keras untuk melindungi kedaulatan dan kepentingan ekonominya.
Di tengah eskalasi perang dagang, ketidakpastian global, dan meningkatnya ancaman konflik di berbagai kawasan, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang positif.
Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di atas 5%, dengan inflasi yang terkendali dan Neraca Pembayaran mencatat surplus sebesar US$ 7,2 miliar, meningkat 14,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Surplus Neraca Perdagangan Januari 2025 juga melonjak 78% (US$ 1,5 miliar) dibandingkan tahun 2024, mencapai US$ 3,5 miliar.
Postur APBN Hingga Februari 2025
Dalam konferensi pers #APBNKiTa edisi Maret, pemerintah memaparkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Februari 2025:
- Pendapatan Negara: Rp316,9 triliun (10,5% dari target)
- Belanja Negara: Rp348,1 triliun (9,6% dari pagu)
- Surplus Keseimbangan Primer: Rp48,1 triliun
Meskipun moderasi harga komoditas menyebabkan perlambatan penerimaan negara, pemerintah tetap melakukan berbagai inisiatif strategis dan perbaikan administratif guna menjaga dan meningkatkan penerimaan.
Sementara itu, belanja negara tetap efisien dan tepat sasaran, dengan fokus pada bantuan sosial serta kebutuhan masyarakat. APBN terus berfungsi sebagai instrumen utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, mendukung pertumbuhan, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pemerintah menegaskan bahwa di tengah ketidakpastian global, Indonesia tetap optimistis dan siap menghadapi tantangan dalam tatanan ekonomi dunia yang baru.
—
Sumber: Konferensi Pers #APBNKiTa Edisi Maret 2025