TULUNGAGUNG, BUSERJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Tulungagung kembali menggelar Grebeg Agung Bhinneka Tunggal Ika setelah dua tahun ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19 kini bisa digelar kembali di Pendapa Jayeng Kusuma Kabupaten Tulungagung, Rabu (01/06/2022).
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, saat menghadiri acara Grebeg Agung Bhinneka Tunggal Ika, yang dilaksanakan oleh Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (Baranusa) garda Bhineka Tunggal Ika Tulungagung mengatakan Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu embrionya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) jika dilihat dari sejarah kebangsaan, yang dibuktikan dengan keberadaan Raja Patni Dewi Gayatri di Tulungagung, serta ditulis dalam kitab Sotasoma karangan Empu Tantular.
“Kalau dilihat dari sejarah kebangsaan merupakan salah satu embrionya NKRI, seperti dalam kitab Sotasoma tertulis kalimat Tan Hana Dharma Mangrwa serta Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu”, terang Maryoto.
Lebih lanjut disampaikan Maryoto, keberagaman adat istiadat, agama, suku dan ras, adalah warna keindahan bagi bangsa Indonesia.
“Ajaran Kebhinekaan bukan hanya aspek sosial, namun nenek moyang juga mengajarkan aspek spritual terkait dengan ajaran sangkan paran. Kebhinekaan dalam jiwa manusia akan menjadi kekuatan, bila mampu menjadikan potensi berarti menuju arah sangkan paran. Namun jiwa tubuh itu akan hancur “ora mulih mula mulane”, bila tidak mampu mempersatukan kebhinekaan dalam tubuh ini,” kata Maryoto.
“Demikian dalam hal tatanan masyarakat, kebhinekaan adalah keniscayaan anugerah Tuhan. Jadi harus kita jaga agar terwujud masyarakat Tulungagung yang ayem tantrem mulyo lan tinoto,” ujarnya”.
“Dalam kesempatan tersebut, Bupati Maryoto juga menjelaskan bahwa, sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, beragam budaya, dan bahasanya. Dan keragaman inilah yang membuat Indonesia kuat, jaya dan indah di mata dunia. Karena itulah Ia mengajak semua masyarakat harus tetap menjaga dan melestarikan segala macam keberagaman yang ada dan berkembang dalam masyarakat.
“Karena itu saya menyambut gembira dan merasa bangga atas terselenggaranya kegiatan Grebeg Agung Bhineka Tunggal Ika 2022,” ujarnya.
“Selama dua tahun ini telah dihadapkan pada pandemi Covid19 yang telah merubah beberapa tatanan kehidupan masyarakat. Dengan semangat persatuan dan gotong royong serta menyikapi realita masa kini, maka marilah kita bangkit bersama sama dari keterpurukan akibat pandemi covid-19.
Dirinya mengungkapkan untuk menggelorakan nilai nilai pancasila, rasa kebangsaan nasionalis diseluruh bumi nusantara.
Diakhir ulasannya, Ia juga mengucapkan sugeng rawuh (selamat datang) di Tulungagung kepada para narasumber dari berbagai daerah, khususnya para sesepuh dan Panglima Baranusa Pusat, Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.
“Tiada kata yang patut saya sampaikan kecuali ucapan terimakasih yang tak terhingga, dan Maryoto juga berpesan kepada masyarakat Kabupaten Tulungagung, untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dan berperilaku hidup sehat sehingga dari pandemi menjadi endemi, pungkasnya.
(Andi37)