MATAMAJA GROUP//Jakarta – Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) mengungkapkan, anggota TNI AD berinisial Pratu J, yang tusuk pengamen keliling di kawasan Senen, Jakarta Pusat, sempat sembunyi sebelum ditangkap.
Meski menurut pengakuannya, ia sudah berniat untuk menyerahkan diri sebelum diamankan.
“Jadi yang bersangkutan juga pada saat kita melakukan penangkapan juga sudah merasa salah dan juga memang berencana akan menyerahkan diri ke Pomdam,” jelas Komandan Pomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, dalam keterangannya, Jumat (9/6).
“Mungkin masih ada keraguan atau bagaimana sehingga bersembunyi,” sambungnya.
Tusuk Pengamen saat Mabuk
Pihaknya menyebutkan, saat Pratu J melakukan aksi penusukan, ia sedang berada di bawah pengaruh minuman keras.
“Setelah mereka nongkrong sama-sama kemudian minum minuman keras, pada saat selesai mereka ada selisih paham terjadi perkelahian, kira-kira begitu,” jelas Irsyad.
Irsyad pun memastikan Pratu J tidak tengah bersama anggota TNI lain saat nongkrong dan melakukan aksi penusukan. Saat kejadian, ia sedang bersama teman-teman sipilnya.
“Tidak dia sendiri, semua bersama rekan-rekan dari orang sipil. Tidak ada anggota TNI lain,” ungkapnya.
Pratu J sendiri berdinas di Ambon. Dia berada di Jakarta lantaran tengah menerima tugas khusus dari komandan satuannya.
“Yang bersangkutan berdinas di Kodam 16 Pattimura Ambon. Yang bersangkutan sedang ada di sini karena ada tugas khusus dari komandan satuannya,” jelas Irsyad.
Awal Mula Kasus
Aksi penusukan Pratu J diketahui usai viral di media sosial. Dalam unggahan viral tersebut terlihat korban bersimbah darah di trotoar jalan.
“Korban pengamen keliling yang membawa sound,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Komarudin, kepada wartawan, Kamis (8/6).
Jasad korban ditemukan pada pukul 06.00 WIB. Ia tewas diduga karena ditusuk oleh prajurit TNI AD berinisial Pratu J (27 tahun). Identitas pelaku berdasarkan Kartu Tanda Anggota TNI AD miliknya.
“Diduga pelaku berpangkat pratu,” kata Komarudin.
Pratu J menusuk korban lantaran emosi karena tidak mau bayar saat ditagih uang sewa sound milik korban.
Dia yang menyewa sound tersebut bersama teman-temannya awalnya beralasan ingin mencari ATM terlebih dahulu untuk mengambil uang pembayaran sewa sound.
Namun, saat diikuti oleh korban dari belakang, korban merasa aneh karena sudah beberapa ATM yang dilewati, tetapi Pratu J dan kawan-kawan tak berhenti.
“Diikuti sampai (Jalan) Kramat Raya di TKP. Sampai di TKP, disalip korban ditanyakan sudah banyak ATM di lewati, kok, enggak berhenti berhenti. Habis itu terjadi cekcok kemudian (korban) ditusuk,” kata Komarudin.
Ket. Foto:
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sumber: kumparan.com
Artikel ini tayang di jaringan media Matamaja Group
https://matamaja.com/
https://ppnews.id/
https://otoritas.id/
https://buser.id/
https://buser.co.id/
https://buser.web.id/
https://buserjatim.com/
https://buserjabar.com/
https://intelejen.id/
https://gardapublik.com/
https://gardahukum.com/
https://libaz.id/
https://tnipolri.com/
https://libaz.id/
https://ainews.id/
https://lacakberita.com/
https://awasjatim.com/
https://beritamadiun.id/
https://suaramajalengka.com/
https://realistis.id/
https://gmbinews.com/
https://newscobra07.com/