TULUNGAGUNG,BUSERJATIM.COM-– Sungai Berantas adalah sungai dengan aliran terpanjang di Jawa Timur ini memang ikonik. Sayangnya ada saja ulah nakal beberapa oknum yang mengancam keberlangsungan ekosistem di sungai Berantas. Ada beberapa pengusaha peternak babi nakal yang ada di wilayah Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, kedapatan membuang limbah kotoran babi ke sungai Berantas.
Beberapa peternakan babi yang ada di kawasan Ngunut di sinyalir belum memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Nyatanya tidak hanya kotoran babi, akan tetapi sisa-sisa pakan babi juga dibuang ke sungai.
Menurut warga sekitar lingkungan 9 Ngunut yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan ” “Begini mas limbah dari para peternak babi di beberpa titik lokasi di Ngunut ini, limbahnya di buang secara langsung ke sungai Berantas dan ini sudah berlangsung sudah cukup lama, apalagi bauknya itu klu angin pas arah ke selatan bauknya sangat menyengat”, ucapnya.
Limbah dari kandang- kandang babi peternak nakal semuanya dibuang di sungai Berantas. Wujud dari cairan limbah itu berwarna coklat pekat dan berbau tidak sedap dan menyengat hingga ratusan meter disekitar kandang babi.
“Bukan kami melarang ternaknya, cuma kami khawatir limbah ternak mencemari sumber air. Karena bagaimanapun juga, limbah harus dikelola agar tak mencemari lingkungan sekitar,” tambahnya.
Untuk menelusuri kebenaran team jurnalis langsung kroscek untuk melihat secara langsung dan akhirnya memang benar yang disampaikan oleh masyarakat dengan ditemukanya saluran siluman di dekat Sungai berantas. Saluran tersebut milik kandang- kandang babi yang langsung membuang limbah ke sungai sehingga menimbulkan bau yang cukup pekat dan banyak sekali lalat.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung melalui Yudha Yanuar, S.I.P.,M.M selaku Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mengungkapkan bahwa sudah menerima aduan dari masyarakat dan sudah melakukan monitoring.
“Terima kasih informasi yang diberikan rekan media dan nanti akan kita lakukan tindak lanjut sesuai SOP dengan menggandeng Dinas Peternakan maupun Dinas Perijinan juga nanti rekan media kita gandeng saat melakukan monitoring berikutnya”, tutupnya. -Bersambung-
Pewarta: Andi37