Warga pun mengeluhkan sejumlah dampak lainnya seperti getaran, debu dan kebisingan yang berasal dari aktivitas Alat berat proyek
BUSERJATIM.COM || JAWA BARAT – Warga Kampung Cisonggom khususnya RT 1 dan 6 Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar kabupaten Sukabumi Jawa Barat,mengeluhkan sejumlah dampak pengerjaan alat berat. Dampak tersebut meliputi saluran air untuk kebutuhan warga.
Meski kerap dikeluhkan ke pihak perusahaan, namun tidak ada penanganan yang memuaskan bahkan ironisnya tidak ada warga yang di berdayakan sebagai pekerja di proyek tersebut.imbuh salah seorang tokoh yang enggan di sebut namannya.
“Warga pun mengeluhkan sejumlah dampak lainnya seperti getaran, debu dan kebisingan yang berasal dari aktivitas Alat berat proyek. warga RT 01 dan 06 merupakan warga paling terdampak akibat aktivitas proyek”.
“Salah satu dampak paling dirasakan yaitu satu satunya mata air yang di gunakan warga kini nyaris tak bisa di gunakan karena keruh,dan bahkan sempat kering alirannya.yang disebabkan karena saluran air yang tidak mengalir akibat dampak proyek. Padahal aliran air dari parit itu sangat dibutuhkan warga, karena itu satu satunya sumber air” tidak ada sosialisasi lebih lebih kompensasi terhadap warga, tandasnya.
Salah satu ketua membenarkan banyak keluhan yang muncul dari warga terkait dampak aktivitas proyek. Pihaknya mengaku hal itu kerap disampaikan kepada perwakilan perusahaan, namun hingga kini keluhan warga terkesan diabaikan.
“Ya sudah seringkali menerima aduan dari warga dan hal itu sudah seringkali kami sampaikan ke pihak perusahaan. Tapi alasannya selalu klasik, katanya saat ini masih dalam proses atau tahap pembangunan,” tandasnya.
Pihaknya khawatir, jika keluhan warga tak juga direspon, malah akan memicu terjadinya gejolak di tengah warga. Karena itu ia berharap, semua keluhan dan aspirasi warga akan segera direspon oleh pihak perusahaan.
Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia Bersama Ormas Bidik menuturkan “Kami sangat berharap adanya penanganan dan tindakan Tegas dari Pemkab dan kami akan bersurat ke Gubernur serta kementrian terkait untuk meminta keadilan dan tindakan tegas terhadap oknum oknum yang bermain.terlebih lagi dalam penyalah gunaan BBM bersubsidi.” Pungkas Asep ketua Ormas BIDIK.
(Team redaksi )