Ungkap jejak sejarah Magetan, Pemkab Magetan gelar Sarasehan dalam rangka Haul Gubernur Soerjo

MAGETAN, -BUSER JATIM.COM. Bertempat di Pendopo Surya Graha, Kabupaten Magetan, Sabtu (12/11/22), Dalam rangka memperingati Haul Gubernur Soerjo, yang merupakan Gubernur Pertama Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Magetan menggelar Sarasehan Dialog Kesenian yang mengusung Tema “Magetan Rahim Indonesia”. Kegiatan tersebut juga bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-77 Tahun.

Kegiatan tersebut turut mengundang beberapa Narasumber dari berbagai kalangan, diantaranya Dr. Ari Sapto, M.Hum, yang merupakan sejarawan, Mouris dari KPU, dan juga Joko, Disamping itu turut dihadiri oleh Kepala OPD terkait dan juga seluruh tamu undangan yang hadir.

Sebagai informasi, RMTA Soerjo merupakan Gubernur Jawa Timur pertama yang mendapatkan penugasan. Sebelumnya RMTA Soerjo menjabat residen di Bojonegoro. Setelah mendapatkan penugasan Soerjo boyongan ke Surabaya pada tanggal 12 Oktober 1945, Tanggal inilah yang akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Menurut Narasumber, Dr. Ari Sapto, M.Hum, yang merupakan seorang sejarawan, pihaknya menjelaskan, “Seperti yang kita ketahui, bahwa Gubernur Soerjo merupakan Pahlawan Nasional yang secara resmi ditetapkan pada tahun 1964 oleh Presiden Soekarno, Disamping itu, Gubernur Soerjo merupakan Pahlawan Nasional asli Kabupaten Magetan,” ujarnya.

Dijelaskan lebih lanjut, RMTA Soerjo atau lebih dikenal dengan sebutan Gubernur Suryo merupakan gubernur pertama Provinsi Jawa Timur di tahun 1945-1948. Sebelumnya, dia menjabat bupati di Magetan dari tahun 1938 hingga tahun 1943. Gubernur Suryo yang lahir di Magetan, Jawa Timur, 9 Juli 1898 ini dikenal sebagai sosok pemberani.

Pada saat menjelang kematian, Gubernur Suryo dan dua orang lainnya itu dihabisi sisa sisa gerombolan PKI. Empat hari kemudian, jenazah Suryo ditemukan penduduk di Kali Kakah, Dukuh Ngandu, Desa Bangunrejo, Kedunggalar, Ngawi, lalu dibawa ke Madiun dan dimakamkan di Sawahan, Desa Kepalrejo, Magetan. Di tempat Gubernur Suryo, Kolonel Polisi Duryat dan Mayor Polisi Suroko dihabisi oleh gerombolan PKI tersebut kini berdiri Monumen Suryo. Monumen tersebut diresmikan pada 28 Oktober 1975 oleh Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Witarmin.

“Gubernur Soerjo patut menjadi tauladan kita semua, karena Gubernur Soerjo merupakan sosok yang mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi, dan pemberani,” pungkas Ari Sapto. (Ipung Agustina)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *