TNI-Polri dan BPBD Trenggalek Beraksi: Jalan Penghubung Pule-Panggul Kembali Dibuka!

Trenggalek, Buserjatim.com – Sinergi tanggap bencana antara TNI, Polri, dan BPBD Trenggalek kembali terlihat dalam upaya pembersihan material longsoran tanah yang menutup akses jalan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pule, Sabtu (4/1/2025). Longsor tersebut mengakibatkan jalan penghubung antara Kecamatan Pule dan Kecamatan Panggul tidak dapat dilalui kendaraan.

Danramil 0806-10/Pule, Kapten Inf Sumardi, menjelaskan bahwa longsoran terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pule sejak Kamis (2/1/2025). Hujan intensitas tinggi tersebut memicu pergerakan tanah di beberapa titik, salah satunya di jalur strategis Desa Sidomulyo.

Bacaan Lainnya

“Kami langsung berkoordinasi dengan Polsek Pule dan BPBD Trenggalek untuk melakukan penanganan darurat. Alat berat berupa ekskavator dari BPBD Trenggalek juga dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan material longsoran,” ujar Kapten Inf Sumardi.

Proses pembersihan material longsoran berlangsung sejak pagi, melibatkan puluhan personel gabungan dari Koramil 0806-10/Pule, Polsek Pule, BPBD Trenggalek, serta partisipasi aktif masyarakat setempat. Dengan alat berat yang diterjunkan, tim berhasil membuka kembali jalan utama pada sore hari, sehingga akses transportasi antara Kecamatan Pule dan Panggul dapat kembali normal.

“Kami mengapresiasi kerja sama lintas sektor ini. Kolaborasi antara TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan bencana di wilayah Trenggalek,” tambah Kapten Sumardi.

Selain membuka akses jalan, tim gabungan juga memastikan keamanan di lokasi dengan membersihkan sisa-sisa material yang berpotensi mengganggu pengguna jalan. Langkah preventif untuk mencegah longsor susulan juga telah direncanakan, termasuk pemantauan kondisi tanah di sekitar lokasi rawan longsor.

Keberhasilan ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dan aparat terkait dalam menjamin keselamatan warga serta mempercepat pemulihan pascabencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama selama musim hujan yang berpotensi meningkatkan risiko bencana alam di wilayah Trenggalek.

Pos terkait