PONOROGO,BUSERJATIM.COM-TMMD ke-113 Ponorogo dilaksanakan terpusat di Desa Cepoko, Kecamatan Ngrayun yang letaknya terpencil dan jauh dari bingar-bingar kehidupan kota.
Berbagai infrastruktur yang kurang memadai di desa tersebut siap diperbaiki. Salah satunya yaitu jembatan kayu sepanjang 10 meter.
Selain sebagai akses yang menghubungkan beberapa dusun di sana, jembatan itu juga sebagai akses bagi masyarakat untuk pergi ke ladang atau sawah yang mereka miliki.
“Mayoritas warga kami bermatapencaharian sebagai petani. Baik itu petani padi, palawija, maupun pinus,” kata Kades Cepoko Dwi Cahyanto dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (15/5/2022).
“Maka tak ayal jika jembatan kayu itu menjadi akses utama dalam mendukung aktivitas para warga Desa Cepoko sehari-hari,” tambahnya.
Kini melalui TMMD ke-113 Ponorogo, para prajurit TNI yang diterjunkan siap untuk menyulap jembatan kayu itu menjadi jembatan beton yang lebih besar dan layak.
“Dengan manunggal bersama masyarakat, para prajurit TNI yang tergabung Satgas TMMD ke-113 Ponorogo siap memperbaiki kondisi jembatan kayu itu menjadi lebih layak,” jelas Kapenrem 081/DSJ Mayor Arm Nurwahyu dalam pesan singkatnya.
Dikatakannya bahwa, hal itu sejalan dengan tujuan utama dari setiap gelaran TMMD yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dalam setiap tahunnya.
“Selain untuk mempercepat pembangunan di pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program TMMD juga bertujuan untuk meningkatkan Kemanunggalan TNI-Rakyat,” ungkapnya.
Maka tak mengherankan, jika berbagai pembangunan infrastruktur yang dikerjakan dalam kegiatan TMMD dapat lebih optimal berkat adanya kemanunggalan tersebut.