JAKARTA, BUSERJATIM.COM – Dalam upaya meringankan beban masyarakat terdampak banjir di Jakarta Timur, Polri mengirimkan tim dukungan psikososial dan trauma healing ke lokasi pengungsian. Pengiriman tim ini dilakukan atas perintah Kapolri melalui Kepala Biro Psikologi SSDM Polri, Brigjen Pol. Kristiyono, S.I.K, M.Si.
“Sebagai anggota Polri yang berkewajiban melayani masyarakat, para psikolog Polri harus turun langsung mengaplikasikan ilmunya untuk membantu meringankan beban psikologis masyarakat yang sedang menghadapi musibah banjir,” ujar Brigjen Pol. Kristiyono kepada tim yang bertugas.
Tim psikologi yang terdiri dari delapan personel Biro Psikologi SSDM Polri dipimpin oleh AKBP Leberty Adi, Ph.D, Psikolog. Kegiatan ini juga melibatkan Bagian Psikologi Polda Metro Jaya, Kapolsek Jatinegara, Camat Jatinegara, serta Komandan Koramil Jatinegara.
Kegiatan bertajuk “Dukungan Psikososial terhadap Masyarakat Terdampak Banjir Jakarta 2025” ini dipusatkan di posko pengungsian Gedung Olah Raga Youth Center, Jalan Otista, Jatinegara, Jakarta Timur. Data menunjukkan bahwa terdapat 270 pengungsi di lokasi tersebut, terdiri dari 201 orang dewasa dan 69 anak-anak.
Menurut AKBP Leberty, dukungan psikososial yang diberikan mencakup beberapa metode, seperti mengidentifikasi keluhan warga, membangun hubungan baik melalui interaksi, permainan sederhana untuk memperbaiki suasana hati, serta memberikan motivasi dan semangat.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, para korban banjir dapat tetap sehat dan mampu mengelola stres serta kecemasan yang mereka alami,” tambah AKBP Leberty.
Kehadiran tim psikologi Polri disambut baik oleh para pengungsi. Salah satu warga, Marini (48), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pendampingan yang diberikan.
“Anak saya yang awalnya murung kini kembali ceria setelah mengikuti permainan tadi, dan ibu saya yang berusia 82 tahun juga merasa lega karena dapat mencurahkan keresahannya kepada psikolog yang mendampinginya,” ujar Marini.
Selain dukungan psikososial dan trauma healing, tim juga menyalurkan bantuan berupa sembako dan paket makanan ringan bagi anak-anak.
“Kehadiran personel psikologi Polri dalam memberikan bantuan berupa dukungan psikologis kepada korban banjir merupakan wujud dari komitmen Polri dalam mengatasi dampak bencana secara menyeluruh,” tambah AKBP Leberty.
Ia juga menegaskan bahwa sesuai arahan Karo Psikologi SSDM Polri, psikolog Polri tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, tetapi juga memperhatikan kesehatan mental korban bencana agar mereka dapat pulih dari trauma yang dialami.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para korban banjir dapat kembali bangkit dan menjalani kehidupan dengan lebih baik. ***