Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sampaikan tiga tugas utama yang harus dilakukan rumah sakit (RS) vertikal Kemenkes termasuk RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Pertama layanan yang diberikan harus berkualitas baik sehingga mampu bersaing dilevel Asia. Kedua adalah menjalankan tugas pengampuan.
“RSCM telah ditunjuk sebagai pengampu nasional dalam layanan uronefro, gastrohepatologi, diabetes, dan kesehatan ibu dan anak,” kata Menkes Budi melalui keterangannya yang dikutip InfoPublik Minggu (26/11/2023).
Lanjutnya, selain itu untuk mempercepat peningkatan akses dan kualitas layanan kardiovaskular di provinsi, kabupaten, dan kota serta mampu membantu kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan RS secara mandiri.
Ketiga adalah mengembangkan layanan unggulan berbasis riset. Menkes Budi juga mengajak seluruh unsur pemberi pelayanan di RS untuk saling bahu membahu dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat.
Direktur Utama RSCM Supriyanto Darmoredjo menyampaikan RSCM senantiasa berada digaris terdepan dalam inovasi dan keunggulan medis melalui ribuan penelitian yang mumpuni yang dipublikasi secara internasional dan berkolaborasi dengan institusi ternama didunia.
RSCM juga telah menjadi pengampu nasional dengan meningkatkan kompetensi puluhan RS layanan prioritas. Ia mengatakan banyak tantangan yang dihadapi RSCM mulai dari panjangnya antrian operasi meningkatnya beban penyakit kronis.
“Juga berkembangnya big data dan Artificial Intelegen (AI) merupakan tantangan yang harus diatasi dengan memerlukan strategi proaktif, adaptif untuk menjaga posisi RSCM sebagai rumah sakit rujukan yang bisa diandalkan,” kata Supriyanto.
RSCM sebagai rumah sakit rujukan nasional yang bisa diandalkan dari kualitas pelayanan dari sisi pengetahuan, proses pendidikan dari sisi penelitian yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, RSCM juga merupakan tonggak bagi majunya kesehatan di Indonesia.