Majalengka – Pernyataan beberapa tokoh masyarakat kabupaten Majalengka yang menggelembungkan pengaruh Ara (Maruarar Sirait) menjadi salah satu faktor besar kemenangan Prabowo – Gibran di Majalengka, mendapat sorotan tajam dari relawan pendukung Prabowo Gibran
“maaf ya tanpa adanya kehadiran Ara, Prabowo Gibran pasti menang di kabupaten Majalengka. Dari awal kami bersama rekan relawan berjuang dengan keras untuk kemenangan Prabowo Gibran” ungkap ketua Beta Gibran Majalengka, Aang Lukmawan. Jumat (16/02)
Aang menyayangkan narasi yang dibuat oleh tokoh Majalengka yang membesar-besarkan pengaruh sosok Ara di kabupaten Majalengka dalam kemenangan pasangan Prabowo Gibran
“narasi pahlawan kesiangan, emang dia tukang sihir yang dalam waktu sekejap bisa merubah keadaan” sindir Aang
Lanjut Aang, seharusnya tokoh yang berkomentar tentang pengaruh Ara di Majalengka berfikir matang sebelum berbicara
“bang Ara itu orang hebat, akan tetapi tidak begitu berpengaruh di kabupaten Majalengka, apalagi untuk kemenangan dominan Prabowo Gibran. Kemenangan ini adalah buah perjuangan partai pendukung, relawan, simpatisan dan masyarakat kabupaten Majalengka” tegasnya
Sementara itu Uhen, ketua relawan Baraya Erick Thohir Majalengka ikut menyayangkan narasi “pendewaan” terhadap Ara. Dia merasa perjuangannya sama sekali tak dianggap, mesikpun tak menampik kurangnya dukungan dari partai kepada relawan
“Kami dari aliasi Prabowo Gibran Majalengka yang bekerja dor to dor, bahkan berjaga di malam hari untuk menahan serangan lawan. Kami bikin acara siskamling dan liwetan, untuk beli kopi dan rokok kami patungan” tandasnya. Jumat (16/02)
Ditempat terpisah, Heri, ketua relawan Bara JP menanggapi sinis anggapan peran besar Ara di kemenangan Prabowo Gibran di Majalengka. Dia mengungkit peran Ara saat menjadi timses Jokowi
“waktu Pilpres 2019 saat Maruarar Sirait menjadi tim sukses Jokowi, Prabowo tetap menang di Majalengka” katanya.