Program PKT Desa Babakan Manjeti Kec.Sukahaji, Beraroma dugaan Korupsi

Majalengka, Kegiatan Pemerintah Kabupaten Majalengka Jawa Barat yang berkaitan dengan menggunakan keuangan negara, pada dasarnya tidak luput dari kritikan, cacian, dan sanjungan, dari berbagai pihak, salah satunya Program Padat Karya Tunai (PKT) Desa Babakan Manjeti Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Dana PKT ini dikucurkan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka senilai Rp.200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) yang mana dari pemerintah kabupaten langsung disalurkan melalui rekening Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang sudah di ferivikasi oleh pihak pemerintahan desa, dan pemerintah kabupaten majalengka.

Program Padat Karya Tunai (PKT) desa babakan manjeti kecamatan sukahaji, dengan nilai anggaran sebesar Rp.200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) yang dialokasikan untuk rehabilitas lapangan voly, yang berkaitan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora)

Pada hari minggu 12/11/2023, seorang narasumber yang enggan diekspos namanya, mengadukan kepada pihak media tentang apa yang dikeluhkannya tetkait program PKT di daerahnya, tepatnya di desa babakan manjeti kecamatan sukahaji kabupaten majalengka.

Pasalnya menurut narasumber, saat menyampaikan kepada awak media di rumahnya, bahwa program PKT desa babakan manjeti diduga akan dipihak ketigakan oleh salah satu CV yang diduga termasuk rekanan pemerintahan desa babakan manjeti.

Kemudian pada hari Senin 13/11 adanya dugaan tersebut, guna penelusuran lebih lanjut, awak media langsung croscek ke lokasi yang akan dikerjakan, dilokasi pekerjaan tersebut sudah terdapat jenis matrial pasir yang sudah tersedia, beberapa menit kemudian datang lagi material jenis batu belah yang diangkut oleh dumtruck. Padahal yang dikatakan oleh narasumber, keuangan dari program PKT belum diterima oleh Pokmas desa babakan manjeti

Saat melakukan konfirmasi kepada ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) di lokasi pekerjaan, pada hari Senin satu minggu yang lalu 13/11, dirinya mengakui bahwa sumber dana PKT belum ada masuk ke rekening Pokmas, Katanya

Dihari Jumat 17/11 kemudian dilokasi pekerjaan narasumber mengatakan kepada awak media, bahwa uang anggaran PKT baru masuk ke rekening Pokmas sebesar Rp.117.000.000 (Seratus Tujuh Belas Juta Rupiah), kemudian ditarik oleh ketua Pokmas sebesar Rp. 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah) uang tersebut digunakan untuk membeli material. Bahkan dari sisa uang tersebut terlebih di ambil senilai Rp. 4.000.000 (Empat Juta Rupiah) diduga untuk dibagikan kepada empat orang yang berkaitan, dan setiap orangnya menerima nilai uang sebesar Rp.1.000.000 (Satu Juta Rupiah)

 

Kendati demikian, pada hari Sabtu 18/11 pekerjaan program PKT baru akan dimulai, namun narasumber mengatakan, bahwa uang yang sudah masuk ke rekening Pokmas tersebut, diduga diambil kembali oleh pihak kepengurusan Lsk desa babakan manjeti yang belum diketahui nilainya. Kemudian lanjut sumber ketua Pokmas dan Bendahara pokmas kalau begitu tidak ada fungsinya. Lanjutnya

Dikatakan oleh narasumber, dari sisa keuangan sebesar Rp.17.000.000 (Tujuh Belas Juta Rupiah) tersebut diduga dialokasikan untuk fee kepala desa senilai Rp.10.000.000 Bebernya

Sementara ketika akan melakukan konfirmasi, awak media datang ke lokasi pekerjaan, saat bertemu bendahara Pokmas, dirinya mengatakan, “Jangan dulu diberitakan kang, nanti saya komunikasikan dulu dengan ketua Pokmasnya. Pungkasnya
21/11

(Tim/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *