Prestasi Pemerintah Desa Muneng Bersama PKK Dalam Tangani Stunting

MADIUN,BUSERJATIM .COM – Stunting menjadi permasalahan kesehatan yang saat ini harus diketahui dan dicegah oleh masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO), stunting (pendek) adalah gangguan perkembangan yang terjadi pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting menggambarkan suatu keadaan malnutrisi yang kronis dan anak memerlukan waktu untuk berkembang serta pulih kembali menuju keadaan tinggi badan anak yang normal menurut usianya.

Pemerintah Desa Muneng kecamatan pilangkenceng kabupaten madiun sangat serius dalam menangani hal ini, Tercatat di desa muneng pada tahun 2022 angka stunting mencapai 16 balita (puskesmas krebet 2022) angka tersebut masuk dalam jajaran cukup banyak di wilayah kecamatan pilangkenceng

Bacaan Lainnya

peran pemerintah desa dalam mengurangi angka stunting dapat dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi pencegahan stunting pada ibu yang sedang melakukan program hamil, ibu hamil dan ibu pasca melahirkan dan calon pengantin, oleh sebab itu pemerintah Desa Muneng melalui kepala desa Agus Budiharjo menjalin Mitra dengan PKK

Pemerintah kabupaten madiun melalui PKK sebenarnya sudah meluncurkan program Gebyar Liontin (Gerakan bersama hidup bugar ibu hamil dan calon pengantin), namun program ini jika tidak berjalan secara linier dengan PKK yang ada di desa sangat mustahil bisa berhasil.

Bentuk komitmen pemerintah Desa muneng dalam menurunkan jumlah balita stunting dengan melaksanakan kegiatan yang bersifat preventif untuk menuju desa zero stuntimg yang bermitra dengan PKK

Oleh sebab itu, PKK desa Muneng yang di ketuai oleh ibu Heni trihastuti setelah berdiskusi dengan pemerintah Desa langsung tancap gas mengatasi permasalahan stunting ini, langkah – langkah yang akan di lakukan oleh PKK diantaranya

Melalui posyandu dan posbindu (PKK melalui pokja IV) kemudian pencegahan stunting bagi ibu hamil dan calon pengantin di kokaborasikan dengan PHBS – LBS dengan metodologi pelaksanaan melakukan diet sayur dan buah , pemberian PMT kepada sasaran, lalu untuk aktivitas fisik dengan melakukan gerakan olahraga ringan bersama, pemberian tablet tambah darah, KIE (komunikasi, informasi, edukasi) pada ibu hamil dan calon pengantin, pelaksanaan senam ibu hamil 3 bukan sekali.

Dengan menjalankan program yang baik oleh PKK desa Muneng alhasil membawa hasil yang memuaskan, terjadi tren penurunan pada tahun 2023 menjadi 9,1% yang semula di tahun 2022 mencapai 25% , program tersebut terus di lakukan hingga pada akhir nya di tahun 2024 PKK desa Muneng mendapatkan goal nya tercatat di desa Muneng 0% untuk kasus stunting.

Berkurangnya stunting di desa Muneng merupakan bukti keseriusan pemerintah Desa bermitra dengan PKK, pendampingan ibu hamil dan calon pengantin secara intensif sebagai tindakan preventif mencegah resiko stunting. Adv/jo

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *