Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Meluas di Ngawi, Harga Sapi Turun Drastis hingga 30%

BUSERJATIM GRUOP –

NGAWI, – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) semakin meluas di Kabupaten Ngawi, menyebabkan harga ternak sapi anjlok hingga 30%. Para pedagang ternak mengeluhkan dampak ekonomi yang dirasakan akibat wabah ini.

Bacaan Lainnya

Dikin, seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Ngawi, mengungkapkan bahwa harga sapi yang biasanya mencapai Rp 15 juta per ekor kini hanya berkisar Rp 9 juta hingga Rp 10 juta.

“Harga menurun drastis, biasanya Rp 15 juta sekarang hanya Rp 10 juta atau Rp 9 juta. Kami berharap pemerintah memberikan vaksin dan pengobatan penyakit menular ini,” kata Muhsin.

Vaksinasi PMK Terkendala, Ribuan Dosis Kedaluwarsa

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, Eko Yudo Nurcahyono, menyampaikan bahwa ribuan dosis vaksin PMK yang didistribusikan pada awal 2024 kini telah kedaluwarsa. Dari total 10 ribu dosis, banyak yang tidak digunakan akibat penolakan dari para peternak.

“Vaksin yang kadaluarsa ini sekitar 10 ribu dosis. Kami menunggu petunjuk dari pemerintah pusat dan provinsi untuk pemusnahan sesuai mekanisme yang ada. Awalnya, distribusi vaksin dilakukan pada awal 2024, tetapi banyak peternak menolak vaksinasi, bahkan secara tertulis,” jelas Eko Yudo.

Ia menambahkan bahwa peternak diimbau untuk melakukan vaksinasi secara mandiri. Namun, sebagai upaya lanjutan, Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui APBD 2025 telah menganggarkan pengadaan 10 ribu dosis vaksin PMK yang baru.

Landasan Hukum

Wabah PMK diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang telah diubah dengan UU Nomor 41 Tahun 2014, khususnya:

Pasal 10: Pemerintah berkewajiban melakukan pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular.

Pasal 16: Penyediaan vaksin merupakan tanggung jawab pemerintah untuk melindungi kesehatan hewan dan mencegah kerugian ekonomi.

Harapan Pemerintah dan Peternak

Eko Yudo berharap dosis vaksin yang baru dapat segera didistribusikan sehingga penyebaran PMK dapat dihentikan. Langkah ini penting untuk memulihkan kepercayaan peternak dan stabilitas harga ternak.

“Dengan pengadaan vaksin baru, kami optimis penularan PMK akan segera terkendali,” tutupnya.

Para peternak dan pedagang berharap sinergi antara pemerintah dan peternak dapat segera terwujud untuk mengatasi wabah PMK yang telah memberikan dampak besar terhadap sektor peternakan di Kabupaten Ngawi.

red

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *