BADUNG, BUSERJATIM.COM-Polda Bali-Polres Badung. Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia (HAM) Kepolisian Resor Badung menerima Penelitian Puslitbang Polri tentang evaluasi kelayakan mutu ruang tahanan di satuan kewilayahan.
Kegiatan penelitian Puslitbang Polri ini, dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan di Aula Polres Badung jalan Kebo Iwa No 1, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Selasa (15/02/2022) siang 13.30 Wita.
Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes, SIK, SH, MH yang langsung menerima tim Penelitian Puslitbang Polri yang dipimpin Analis Puslitbang Polri KBP. Syahrial M.Said, SIK, didampingi Bpk.Arief Kurniawan rianto (Peneliti muda Kemenkopolhukam), Kasubbag Kerma Set Puslitbang Polri AKBP I Nengah Sukiarta, S.S dan Bamin Subbid Faskon Bidrikwastu Puslitbang Polri Bripka Maradon mengucapkan selamat datang dan terima kepada Tim Puslitbang Polri Mabes Polri dan rombongan telah hadir untuk melakukan Penelitian tentang evaluasi kelayakan mutu ruang tahanan di satuan kewilayahan.
Ruang tahanan merupakan tempat seseorang sebagai tersangka atau terdakwa yang ditahan selama proses penyidikan, penuntutan atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan selama proses sidang pengadilan di Indonesia.
Penahanan seseorang merupakan salah satu bentuk tindakan penghentian kemerdekaan selama menjalani proses peradilan.
Namun demikian, seseorang yang ditahan masih tetap sebagai pihak pemegang HAM (right bearer), sehingga perlu perlindungan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sementara negara hadir melalui aparaturnya sebagai pihak pemegang kewajiban HAM (duty bearer) untuk mendisain dan menyiapkan ruang tahanan yang memenuhi standar HAM bagi penghuninya.
Kasus kebakaran yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang (tribunnews.com, 8 September 2021) merupakan fenomena permasalahan ruang tahanan. Pada kasus tersebut, terdapat 40 orang penghuni meninggal dunia saat terjadi kebakaran.
Kejadian ini memunculkan beberapa spekulasi diantaranya: (1) adanya kelalaian negara dalam melindungi HAM warganya saat di ruang tahanan; (2) lemahnya pengawasan petugas Lapas terhadap warga binaan; (3) disain mechanical electric yang rentan terjadi kebakaran; dan lain-lain. Kejadian serupa dapat pula dialami oleh ruang tahanan Polri ketika mutu ruang tahanan dan pemenuhan standar HAM belum maksimal.
Untuk itu Puslitbang Polri perlu melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Kelayakan Mutu Ruang Tahanan di Satuan Kewilayahan Dalam Rangka Peningkatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia (HAM)” jajaran Polda Bali sebagai salahsatu dari 11 (sebelas) Polda yang menjadi sampel penelitian.
Tim Peneliti diketuai oleh Kombes Pol Syahrial M Said,S.I.K. dengan anggota yaitu (1) Akbp.I Nengah Sukiarta, S.S. (2) Bripka Maradon dan Arif Rianto Kurniawan,S.H., M.Si sebagai Peneliti Ahli Muda Kemenkumham.
Melalui pendekatan secara kuantitatif dan kualitatif, pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan 2 cara yakni penyebaran kuesioner secara online melalui HP/ android , Focus Group Discussiondan survei ke lapangan.
Hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui:
kondisi ruang tahanan Polri saat ini berikut permasalahannya berdasarkan 3 (tiga) aspek yaitu (1) kelayakan mutu, (2) pemenuhan standar HAM, dan (3) kualitas pelayanan publik;
Untuk merumuskan rekomendasi ruang tahanan Polri yang ideal berdasarkan 3 (tiga) aspek yaitu (1) kelayakan mutu, (2) pemenuhan standar HAM, dan (3) kualitas pelayanan publik.
Diharapkan dalam penelitian ini mendapatkan masukan/saran untuk dijadikan rekomendasi kebijakan strategis bagi pimpinan terwujudnya ruang tahanan Polri yang ideal dan memberikan manfaat dalam meningkatkan kelayakan mutu, pemenuhan standar HAM, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.(Puslitbang Polri-Hary77/Red)