BUSERJATIM GROUP –
Ngawi – Pemerintah Desa Babadan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta puluhan petani, menggelar aksi pemberantasan hama tikus secara gotong royong di area persawahan desa. Kegiatan ini dilakukan dengan teknik penyemprotan menggunakan obat BRANKUS 57 PS, sejenis bahan kimia yang digunakan untuk mencegah berkembangnya populasi tikus.
Gropyokan tikus merupakan salah satu kearifan lokal yang telah menjadi tradisi masyarakat Desa Babadan setiap kali hama tikus mulai mengancam tanaman pertanian. Dengan metode ini, petani berharap dapat mengurangi populasi tikus yang sering kali merusak tanaman padi dan menyebabkan gagal panen.
Dalam pelaksanaannya, peserta gropyokan menggunakan berbagai alat tradisional, seperti batang kayu, alat semprot, serta teknik pengasapan dengan gas. Setiap peserta juga membawa tongkat sebagai alat pemukul tikus saat hewan tersebut keluar dari lubang persembunyian.
Kepala Desa Babadan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi petani karena dapat menekan jumlah hama tikus dan meningkatkan hasil panen. “Dengan adanya gropyokan ini, kami berharap serangan tikus bisa berkurang dan para petani bisa mendapatkan hasil panen yang lebih baik,” ujarnya.
Aksi gotong royong ini menjadi bukti nyata kekompakan masyarakat dalam menjaga kelangsungan pertanian dan mendukung ketahanan pangan di Desa Babadan.