Para ilmuwan menemukan air yang terperangkap dalam manik-manik kaca di Bulan

MissiMATAMAJA GROUP//Sains dan Teknologi – Para ilmuwan telah menemukan air di dalam manik-manik kaca dari sampel yang dibawa kembali dari Bulan oleh misi Chang’e-5 Tiongkok.

 

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Nature Geoscience, Bulan memiliki sekitar 270 triliun kilogram air yang tersimpan di dalam manik-manik kaca kecil.

 

Air yang tersimpan ini dapat diekstraksi dan digunakan oleh astronot pada misi bulan di masa depan, saran penelitian tersebut.

Mengapa artikel ini penting?

 

Bertentangan dengan asumsi lama bahwa Bulan tidak memiliki air, bukti dari misi eksplorasi bulan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan sebaliknya.

 

Menariknya, temuan dari Chandrayaan-1 ISRO, wahana bulan pertama India, juga menunjukkan adanya air di Bulan.

 

Instrumen pemetaan mineralogi Bulan di pesawat luar angkasa itu mendeteksi pita serapan diagnostik air di permukaan bulan.

Bagaimana manik-manik kaca terbentuk di Bulan?

 

Bulan tidak memiliki atmosfer dan rentan terhadap serangan meteorit. Diteorikan bahwa serangan ini menghasilkan pembentukan manik-manik kaca di permukaan Bulan.

 

Panas yang dihasilkan oleh tumbukan dari batuan luar angkasa menyebabkan material permukaan di sekitarnya di permukaan bulan mencair, yang kemudian mendingin membentuk manik-manik.

Bagaimana molekul air terbentuk di Bulan?

Air, yang terbuat dari molekul hidrogen dan oksigen, terperangkap dalam manik-manik ini.

 

Hidrogen yang dibutuhkan untuk membuat air berasal dari angin matahari, menurut Mahesh Anand, rekan penulis studi tersebut. Angin matahari adalah aliran partikel bermuatan yang dipancarkan dari Matahari.

 

Oksigen relatif lebih melimpah, hadir dalam batuan dan mineral bulan, dan membentuk hampir setengah dari Bulan.

 

 

Bagaimana air dapat diekstraksi dari manik-manik kaca?

 

Interaksi angin matahari dengan permukaan bulan dapat berkontribusi pada siklus bulan yang berkelanjutan di Bulan, kata para ilmuwan.

 

Untuk penelitian tersebut, tim menyelidiki 117 manik-manik kaca, yang dikumpulkan dari Bulan oleh pesawat luar angkasa Chang’e-5.

 

Pemberian panas sekitar 100 derajat Celcius sudah cukup untuk mengekstraksi air dari manik-manik kaca, menurut Anand.

 

Misi bulan Chang’e-5

Misi bulan Chang’e-5 membawa kembali sekitar dua kilogram pecahan batu dan debu dari Bulan pada Desember 2020.

 

Chang’e-5 mendarat di area Bulan yang belum pernah diambil sampelnya oleh misi Amerika atau Soviet yang dikirim sebelumnya.

Misi Tiongkok itu mengumpulkan beberapa batuan bulan termuda yang berbeda dari yang sebelumnya dibawa kembali ke Bumi.

 

(@aher/Newsbytes.com)

 

Artikel ini tayang di jaringan media

Matamaja Group

 

https://matamaja.com/

https://ppnews.id/

https://otoritas.id/

https://buser.id/

https://buser.co.id/

https://buser.web.id/

https://buserjatim.com/

https://buserjabar.com/

https://intelejen.id/

https://gardapublik.com/

https://gardahukum.com/

https://libaz.id/

https://tnipolri.com/

https://libaz.id/

https://ainews.id/

https://lacakberita.com/

https://awasjatim.com/

https://beritamadiun.id/

https://suaramajalengka.com/

https://realistis.id/

https://gmbinews.com/

https://newscobra07.com/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *