MATAMAJA GROUP//Jakarta – Bakal Capres Anies Baswedan menyampaikan sejumlah kritik kepada pemerintah. Di antaranya soal maraknya KKN hingga kualitas jalan non tol yang tak memperhatikan rakyat kecil.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menanggapi kritikan Anies itu. Moeldoko mengatakan dengan kehadiran jalan tol, masyarakat yang menggunakan bus bisa menghemat waktu tempuh.
“Saya pikir kalau kita pernah jadi rakyat kecil seperti saya, bagaimana sulitnya naik bus dengan waktu yang lama. Dengan ada jalan tol, saya orang kecil bisa naik bus dengan harga yang terjangkau, dengan waktu yang sangat cepat, dengan tingkat keamanan yang lebih terjamin,” kata Moeldoko kepada wartawan, Senin (22/5).
Moeldoko mengatakan, kehadiran jalan tol bagi masyarakat yang menggunakan transportasi publik seperti jalan tol sangat membantu.
Ia bahkan menyebut, orang yang tidak memahami keuntungan dari jalan tol adalah mereka yang sudah terbiasa dengan hidup mewah.
“Terus siapa yang menikmati? Masyarakat kecil seperti saya. Karena saya pernah naik bus di kehidupan saya,” ungkapnya.
“Mungkin untuk mereka yang tidak pernah hidup seperti itu, melihatnya hanya mobil mewah yang jalan masuk tol, tetapi bus yang sekarang masuk jalan tol untuk masyarakat kecil,” pungkasnya.
Sebelumnya, Anies membandingkan pembangunan infrastruktur jalan, khususnya jalan tol, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Jokowi.
“Pemerintahan kali ini berhasil bangun jalan tol terpanjang. 63 Persen dari jalan tol berbayar di Indonesia dibangun di pemerintahan sekarang.
Sedangkan jalan tak berbayar yang digunakan semua secara gratis, terbangun 19 ribu kilometer di pemerintahan ini. Kalau coba dibandingkan dengan zaman SBY, jalan tak berbayar yang dibangun adalah 144 ribu atau 7,5 kali lipat,” kata Anies di Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).
Anies juga mengungkapkan, era SBY membangun jalan nasional sepanjang 11.800 kilometer. Sementara di pemerintahan Jokowi, jalan nasional yang dibangun baru sepanjang 590 kilometer.
“20 Kali lipat. Kita belum bicara mutu, standar, dan lain-lain. Kita bicara jalannya. Kita perlu pikirkan ke depan institusi dan infrastruktur yang inklusif,” tuturnya.
Ket. Foto:
Kepala staf presiden, Moeldoko usai acara rapat RUUPRT di Jakarta Pusat, Senin (15/5). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sumber : kumparan.com
Artikel ini tayang di jaringan media Matamaja Group
https://matamaja.com/
https://ppnews.id/
https://otoritas.id/
https://buser.id/
https://buser.co.id/
https://buser.web.id/
https://buserjatim.com/
https://buserjabar.com/
https://intelejen.id/
https://gardapublik.com/
https://gardahukum.com/
https://libaz.id/
https://tnipolri.com/
https://libaz.id/
https://ainews.id/
https://lacakberita.com/
https://awasjatim.com/
https://beritamadiun.id/
https://suaramajalengka.com/
https://realistis.id/
https://gmbinews.com/
https://newscobra07.com/