SUKOHARJO, BUSERJATIM.COM – Ketua Umum Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mengatakan kasus kekerasan terhadap wanita di Jawa Tengah mengalami penurunan.
Hal itu ia katakan saat melantik Pengurus Gabungan Orginasi Wanita (GOW) Sukoharjo Masa Bhakti 2021-2025, di Pendopo Graha Satya Praja Sukoharjo, Selasa (9/11/2021).
“Tahun 2017 tercatat 920, Tahun 2018 naik menjadi 1.017 dan Tahun 2019 naik menjadi 1.031. Alhamdulillah Tahun 2020 menurun menjadi 809 dan 2010 turun lagi menjadi 497,” terang Ning Nawal sapaan akrabnya.
Tidak hanya kasus kekerasan wanita, kasus kekerasan terhadap anak juga menurun.
“Penurunan tampak dari tahun 2017 hingga 2021 di Bulan Agustus, masing-masing 1.390, 1.274, 1.225, 1.197 dan 591. Hal ini tentu harus kita syukuri,” ucapnya.
Untuk itu, ia meminta kepada para anggota GOW agar tetap optimis dalam membangun harapan dan meningkatkan pemberdayaan perempuan.
“Kita harus bisa menjadikan masalah dan hambatan menjadi tantangan dan peluang termasuk bagi kaum perempuan untuk maju dan berkembang,” tutur Istri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen itu.
Terkait hal tersebut maka GOW Sukoharjo harus berani dan mampu melakukan adaptasi, inovasi, dan modifikasi dalam program kerjanya sesuai dengan situasi covid-19.
“Tanpa perubahan tersebut, maka GOW pelan-pelan akan ditinggalkan masyarakat dan perempuan, karena sebagian besar program kerjanya hanya sosialisasi dan sosialisasi,” jelasnya.
Pihaknya berharap nantinya para perempuan berbakat agar bisa menduduki kursi pemerintahan. Hal itu, untuk melahirkan kebijakan-kebijakan untuk melindungi perempuan dan anak.
“Perlu pula saya sampaikan, bahwa Tahun 2024 ada Pemilu Serentak Tahun 2024. Hal tersebut menjadi peluang BKOW dan GOW mendorong para perempuan berbakat, sehingga semakin banyak menduduki jabatan penting baik di pemerintahan, legislatif, bahkan menjadi kepala daerah,” paparnya.
