PEKANBARU.BUSERJATIM.COM – Kota Pekanbaru bukan terkenal akan pembangunan kota dan keindahannya kotanya saja, dibidang industri kota Pekanbaru juga Unggul baik dalam bidang industry apapun itu. Pada hakikat Pembangunan industry untuk menguntungkan baik dari segi kemasyarkatan, lingkungan, maupun pemerintah,Minggu (21/11/21)
Ada salah satu industry ban yang terletak di jalan Lembaga Kelurahan Lembah Damai Rumbai, yang berdasar beberapa Informasi yang didapatkan dari beberapa media, ban yang dibakar terbuka tersebut mengambil cairan bdari pembakaran ban yang disaring dan diolah menjadi sejenis bio solar bahkan ada yang dijadikan bahan Oli,karena bahan pembuatan yang berasal dari ban tersebut memiliki kandungan yang bisa diolah menjadi minyak dan oli.
Warga disekitaran lokasi industri juga tidak memahami siapa yang memberikan izin lokasi terhadap pabrik untuk pembakaran ban tersebut.
Menyikapi informasi tersebut, Yoga Saputra Korpus BEM Mahasiswa Se Riau kepada awak media mengatakan,” Asap-asap hasil pembakaran tersebut telah sampai kerumah warga sekitar sehingga warga setempat mencium bauk bauk yang tidak sedap dan sehat”
“kita tahu bahwasanya bau dari asap hasil bakaran ban itu sangat tidak enak, Pembakaran Ban bisa menghasilkan polusi yang berasal dari kabut beracun yang sangat rentan dihirup oleh anak-anak. Ratusan polutan beracun yang berasal dari pembakaran ban dan berbentuk partikel-partikel kecil bisa mengendap dalam paru-paru anak-anak. Air Susu Ibu (ASI) yang terkontaminasi oleh polusi organik yang berasal dari partikel yang dilepaskan oleh aktivitas pembakaran ban akan disalurkan oleh ibu menyusui kepada bayinya.Anak-anak, Janin, Ibu Menyusui, Orang Lanjut Usia, Penderita Asma, semuanya lebih muda diserang oleh polusi yang dihasilkan oleh pembakaran ban. Melihat kejadian yang mungkin terjadi yang diakibatkan dari pembakaran ban ini. Sebagai mahasiswa Kesehatan masyarakat sudah sepantasnya diri saya untuk memperjuangkan Hak Kesehatan Rakyat.” Ujar Yoga Saputra Selaku Koordiantor Pusat BEM se-Riau kepada awak media.
Jurnalis ED