BOYOLALI, BUSERJATIM.COM-
Wayang kalau dimakan memang haram, wayang kalau di sembah sembah jadinya sirik. Wayang khususnya wayang kulit purwa selama lebih dari 1000 tahun telah dikenal dan digemari oleh Rakyat Indonesia. Selasa, 15/02/2022.
“Khususnya yang bertempat di pulau jawa sebuah inskripsi dari tahun 907 M pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung, dengan tegas dan jelas adanya wayang kulit purwa tertera dalam sebuah kakawin karya ‘Empu Kanwa’, dari zaman pemerintahan kerajaan Airlangga dari Jawa Timur dalam abad ke-11”.
Tidak henti-hentinya bentuk seni budaya yang dinamakan wayang itu dalam berbagai gaya dan jenisnya menarik perhatian rakyat dari berbagai daerah dan berbagai ahli sosial budaya, termasuk pelukis Ki Djoko Sutedjo dari dukuh Pelang, Bade, Klego, Boyolali ini sudah 50 tahun lebih menggeluti dunia pewayangan yang diekspresikan dalam bentuk lukisan yang berkembang sejak zaman prasejarah.
Untuk mengembangkan perkembangan pada masa para leluhur nenek moyang kita, pada masa perjuangan memberi semangat para pejuang kita untuk mengusir penjajah dari negara Indonesia pada zaman pembangunan untuk membantu tentang pembangunan di Indonesia.
Pada masa para wali sembilan, wayang untuk alat media dakwah tentang pengembangan agama Islam di pulau Jawa bisa berkembang pesat sampai sekarang. “Wayang bukan sekedar tontonan / hiburan saja, namun wayang juga bisa untuk media pendidikan budi pekerti yang luhur untuk membedakan mana yang baik dan buruk.”
Menurut pandangan pelukis Ki Djoko memang betul kalau wayang itu haram jika dimakan, juga sirik kalau wayang itu di sembah sembah. Wayang sudah bukan milik bangsa lndonesia saja bahkan sudah dimiliki bangsa sedunia dan diakui oleh ‘UNESCO’, tutup Ki Djoko Sutedjo. Tetap Selalu Menjaga Prokes 5 M.
(Hary77/Team-Humas)