Sabtu, buserjatim. Com- Siang itu, 4 personel Penrem 081/DSJ dipimpin langsung oleh Kapenrem Mayor Arm Nurwahyu Sujatmiko terjun langsung untuk meliput gelaran TMMD ke-113 Ponorogo di Desa Cepoko, Kecamatan Ngrayun.
Tak hanya mereka sendiri, mereka juga turut membawa salah satu kru stasiun tv swasta kebanggaan masyarakat Kota Madiun dan sekitarnya.
Menggunakan sebuah mobil keluaran perusahaan otomotif dari Jepang tahun 2002 milik Paur Penrem 081/DSJ, Letda Inf Lamidi. Mereka menempuh perjalanan selama hampir 4 jam untuk tiba di Kantor Desa Cepoko.
Perjalanan mereka belum usai. Karena dari Kantor Desa Cepoko menuju lokasi masih harus menempuh perjalanan hampir 10 kilometer untuk tiba di lokasi pengerjaan jembatan dan peningkatan kondisi jalan yang menjadi sasaran utama dalam TMMD ke-113 Ponorogo.
Tantangan mereka benar-benar baru dimulai. Begitu lepas dari Kantor Desa Cepoko, laju mobil yang mereka gunakan mulai tersendat. Hal itu bukan diakibatkan oleh kepadatan kendaraan, melainkan karena kondisi jalan yang rusak.
Kondisi jalan yang hampir keseluruhan rusak parah dan berlubang, membuat sang pengemudi yakni Letda Inf Lamidi harus ekstra berhati-hati.
Serma Wahyu yang duduk disamping pengemudi juga tak henti-hentinya memberikan instruksi agar mobil tidak terperosok. Bahkan beberapa kali dirinya terpaksa harus turun dari mobil untuk mengarahkannya.
Beberapa kali juga bagian bawah mobil yang mereka kendarai juga sempat beradu dengan jalan yang rusak parah dan bergelombang.
Tidak hanya itu, kondisi jalan yang sempit membuat mereka terkadang harus menepikan kendaraannya ke bahu jalan yang berbatasan dengan tebing dan jurang saat berpapasan dengan kendaraan lainnya.
Kondisi jalan yang berada di antara tebing dan jurang di sepanjang perkebunan pinus juga membutuhkan skill mengemudi khusus untuk dapat melaluinya.
Setelah tinggal sekitar 1,5 kilometer lagi tiba di sasaran, mobil yang mereka kendarai tidak bisa melanjutkan perjalanan dan harus menepi di sebuah rumah milik Bidan Desa yang ada di sana.
Hal itu karena tidak lagi memungkinkan untuk melanjutkan perjalan dengan menggunakan kendaraan roda empat yang diakibatkan kondisi jalan yang semakin sulit dan berlumpur.
Untuk melanjutkannya, akhirnya mereka diberikan pinjaman dua buah motor oleh warga setempat untuk menyambangi lokasi yang dituju.
Rasa lelah yang mereka rasakan selama perjalanan pun terbayar lunas tatkala melihat kemanunggalan para prajurit TNI dan masyarakat yang bahu-membahu mengerjakan sasaran peningkatan kondisi jalan sepanjang hampir 1 kilometer dan pembanguan jembatan.
Dengan tangan-tangan terampil yang dimiliki, kemudian mereka mengabadikan setiap momen dalam pengerjaan kedua sasaran itu.
Perjuangan yang mereka lakukan itu bagian dari upaya mereka untuk ambil bagian dalam menyukseskan gelaran TMMD ke-113 di Bumi Reyog tersebut.