Jamaah Al Muhdlor, Melaksanakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H Lebih Awal.

TULUNGAGUNG, BUSERJATIM.COM – Jamaah Al Muhdlor yang berpusat di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (30/4/2020) menggelar Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah, 2 (dua) hari lebih awal dibanding mayoritas muslim lainnya di Indonesia maupun ketetapan pemerintah.

Jamaah pengajian Al Muhdlor melaksanakan serangkain Sholat Idul Fitri 1443 Hijriah Sabtu (30/4/2022) pukul 06.25 – 07.15. Shalat Idul Fitri itu sendiri digelar di Masjid Nur Muhammad di Desa Wates Kecamatan Sumbergempol dan juga menjadi pusat dakwah Al Muhdlor Indonesia. Shalat IdulFitri diikuti sekitar kurang lebih 60 orang jamaah.

Sebelum merayakan hari kemenagan hari raya Idul Fitri dan melaksanakan Sholat Id, jamaah sudah melaksanakan ibadah puasa selama 30 hari dengan mengawali puasa Ramadhan jatuh pada tanggal (31/3/2022).

Serangkain pelaksanaan Sholat Id diawali dengan bacaan takbir tanpa adanya pengeras suara, sholat Id dilaksanakan sebanyak 2 (Dua) rekaat tanpa ada khodbah.

Untuk keamanan dan kenyamanan saat beribadah sholat Id, turut hadir anggota Polres 2 personil, Polsek Sumbergempol 5 personil, anggota TNI 1 personil dari Kodem Sumbergempol.

“Kami hanya memantau dan mengamankan jalannya ibadah Shalat Id untuk memastikan pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Kanit Binmas Polsek Sumbergempol, Aiptu Subechi.

Untuk Jamaah yang datang tidak hanya dari wilayah Tulungagung, akan tetapi dihadiri juga dari luar daerah.
Seperti tradisi NU di pedesaan, para pengikut ajaran Habib Sayyid Ahmad Bin Salim Al Muhdhor ini merayakan Lebaran pertama mereka dengan menggelar kenduri bersama usai Shalat Id.

Shalat Id diimami langsung oleh Habib Hamid Bin Ahmad Al Muhdhor, pengasuh pondok pesantren yang juga putra almarhum Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdhor dan mengklaim diri memiliki garis keturunan (Silsilah) langsung dari Nabi Muhammad SAW.

Dalam sesi wawancara dengan Habib Hamid Bin Ahmad Al Muhdhor,
“Kami melaksanakan puasa dua hari lebih awal dibanding umat Islam pada umumnya,” Ucap Habib Hamid.

Beliau menjelaska pula pelaksanaan Shalat Id maupun puasa Ramadhan lebih awal itu bukan diputuskan dengan sembarangan. “Sudah ada hitung-hitungannya berdasar petunjuk ahli Falaq. Keyakinan ini juga sudah diikuti jamaah Al Muhdhor sejak lama, sejak masa Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdhor masih hidup,” Ucap Habib Hamid

Namun, beliau menegaskan bahwa dirinya dan para jamaah yang menggelar Shalat Id awal tak berkenan diliput oleh awak media.

“Ibadah itu adalah urusan yang sangat pribadi. Kami ingin menjalani ibadah ini dengan tenang, khusuk, damai, hikmat dan tidak perlu menjadi sorotan yang nantinya justru memicu perdebatan di masyarakat, karena kami menjalani ibadah Shalat Id lebih awal ini dibanding umat Islam pada umumnya,” Ucapnya.

Habib Hamid mengatakan bahwa penganut ajaran ini (Al Muhdhor) tidak hanya ada di daerah Tulungagung dan sekitarnya. Akan tetapi juga tersebar di sejumlah daerah di Indonesia dan berjejaring hingga di Mesir, Timur Tengah.

“Barometer kami (ajaran Al Muhdhor) dari wilayah Negara Timur Tengah,” Sambungnya.
Pelaksanaan Sholat Id berjalan dengan aman, kondusif dan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

Pewarta : (Andi37)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *