“INOVASI DPUPR KOTA KEDIRI TERAPKAN METODE SLURRY SEAL YANG RAMAH LINGKUNGAN”

KEDIRI, BUSERJATIM.COM – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Kediri melakukan terobosan baru terkait Pemeliharaan Aspal dengan menggunakan cara Slurry seal.

Penanganan infrastruktur jalan selalu dilakukan sepanjang tahun,baik pembangunan jalan baru,  hingga pemeliharaan jalan yang sudah terbangun dari Kerusakan.

Dinas PUPR Kota Kediri tengah melakukan penerapan lapisan Slurry seal pada aspal sebagai  langkah pencegahan kerusakan jalan.

Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Endang Kartika Sari ST, MM menjelaskan Surry seal adalah campuran ramah lingkungan serta aman terhadap kebakaran dikarenakan emulsi berbasis air sehingga tidak memiliki titik nyala dan tidak mudah terbakar.

Selain itu Aspal emulsi tidak mengakibatkan resiko kesehatan bagi pekerja, dan Slurry seal lebih efektif untuk pemecahan masalah utama, yaitu pengaruh oksidasi berlebihan pada permukaan perkerasan eksisting,tambah Kadinas.

Untuk diketahui penggunaan Slurry seal adalah salah satu langkah untuk menjaga kondisi jalan, baik dan sedang di buat agar bisa bertahan lebih lama sehingga bisa melakukan efesiensi di tempat kerja.

Endang mengatakan pemilihan metode Slurry seal ini memiliki beberapa keuntungan karena lebih murah dan lebih cepat pengaplikasiannya dibanding metode preventif yang ada, jadi Slurry seal ini merupakan kegiatan mempertahankan kondisi jalan.

Dengan Slurry Seal penghematan biaya mencapai 50 % sampai 75% lebih murah dari satu lapis aspal dengan umur rencana 1 tahun, ucap Endang.

Pengaplikasian Slurry seal pun tidak  membutuhkan  banyak alat, hanya satu buah truk scan road untuk mencampur dan menghampar bubur aspal.  Di bak truk tersebut material agregat, emulsi, air, semen, dan aditif dicampur kemudian dihamparkan ke permukaan jalan,tambahnya.

Untuk diketahui, proses pengaplikasian Slurry seal  pada 500 meter bidang jalan bisa dilakukan dalam 30 menit,Slurry seal terdiri dari tiga jenis campuran tergantung dari kerusakan jalan yang dihadapi. Makin parah kerusakan pori jalannya makin banyak volume adukan  material yang digunakan.(Robby)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *