Panas dalam sebenarnya bukanlah suatu penyakit. Istilah ini digunakan oleh masyarakat untuk menggambarkan kumpulan gejala dari kondisi yang menyerang tenggorokan, seperti iritasi tenggorokan, infeksi saluran napas akut (ISPA), atau GERD.
Panas dalam ditandai dengan tenggorokan kering, gatal, serta terasa nyeri saat menelan dan berbicara. Kondisi ini juga dapat disertai dengan demam, batuk, pilek, suara serak, serta bibir pecah-pecah.
Karena bisa mengganggu kenyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, penting bagi kita untuk mengetahui cara mengatasi panas dalam yang efektif.
Mengatasi panas dalam tidak harus dengan konsumsi obat-obatan. Panas dalam biasanya dapat mereda dalam 3–10 hari dengan perawatan rumahan.
Inilah beberapa cara mengatasi panas dalam yang bisa dilakukan di rumah, dilansir dari alodokter.com :
1. Minum air putih yang cukup
Cara ini dapat melembapkan tenggorokan, sehingga terasa lebih nyaman. Selain itu, minum air juga dapat mencegah dehidrasi yang justru bisa memperburuk nyeri tenggorokan karena panas dalam.
Meskipun dianjurkan untuk minum lebih banyak, lebih baik membatasi konsumsi minuman berkafein dan minuman bersoda. Kedua minuman ini justru dapat menyebabkan dehidrasi dan memicu asam lambung naik.
Selain itu, hindari juga minuman yang asam, seperti jus jeruk, supaya GERD tidak kambuh dan tidak menyebabkan terjadinya panas dalam.
2. Konsumsi makanan yang nyaman di tenggorokan
Panas dalam biasanya juga dapat menurunkan nafsu makan karena kondisi ini akan membuat proses menelan makanan menjadi tidak nyaman. Untuk mengatasinya, konsumsilah makanan yang hangat, berkuah, atau bertekstur lembut, seperti sup dan bubur.
Pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, dan zat besi. Pasalnya, berbagai nutrisi tersebut dapat memperkuat imun tubuh, sehingga tubuh akan lebih kuat melawan infeksi virus maupun bakteri penyebab panas dalam.
Selain itu, cara mengatasi panas dalam juga bisa dilakukan dengan menghindari makanan yang digoreng agar tidak memperparah iritasi tenggorokan.
3. Istirahat yang cukup
Saat panas dalam, Anda disarankan untuk mengurangi aktivitas dan memperbanyak istirahat agar cepat pulih. Agar istirahat makin berkualitas, upayakan tidur dalam posisi miring ke kiri. Posisi tidur ini dapat mencegah asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan nyeri.
Anda sebaiknya juga mengistirahatkan suara dengan tidak berbicara terlalu keras atau tidak banyak bicara selama beberapa hari. Hindari juga bicara berbisik-bisik karena bisa membuat pita suara menegang dan laring teriritasi.
4. Minum air madu hangat
Minum secangkir air madu hangat bisa menjadi obat herbal untuk mempercepat penyembuhan panas dalam. Sifat antibakteri pada madu mampu mengurangi iritasi tenggorokan dan meredakan batuk saat panas dalam.
Selain itu, madu juga dapat meningkatkan produksi lendir dan air liur, sehingga tenggorokan menjadi lebih lembap.
5. Kumur-kumur dengan air garam
Larutkan setengah sendok teh garam dengan segelas air hangat, lalu berkumurlah dengan air garam tersebut setiap 3 jam sekali. Berkumur dengan air garam diketahui dapat meredakan bengkak dan nyeri tenggorokan akibat panas dalam.
Namun, cara mengatasi panas dalam ini tidak dapat dilakukan oleh anak berusia kurang dari 6 tahun.
6. Gunakan pelembap udara
Udara yang kering bisa membuat tenggorokan makin teriritasi dan memperburuk panas dalam. Agar cepat pulih, gunakanlah pelembap udara atau humidifier di dalam ruangan, khususnya di ruangan ber-AC atau yang memiliki kelembapan udara rendah.
Bisa juga mandi dengan air hangat untuk mempercepat penyembuhan panas dalam. Uap panas yang dikeluarkan oleh air hangat dapat melegakan pernapasan sekaligus meringankan nyeri tenggorokan.
7. Konsumsi obat-obatan
Cara mengatasi panas dalam lainnya adalah dengan minum obat-obatan. Jika panas dalam disebabkan oleh infeksi virus, Anda dapat mengonsumsi parasetamol maupun ibuprofen. Kedua obat itu mampu menurunkan demam dan meringankan nyeri atau sakit tenggorokan.
Jika panas dalam disebabkan oleh GERD, konsumsi lansoprazole atau omeprazole bisa dilakukan untuk mencegah asam lambung naik. Sementara itu, panas dalam akibat infeksi bakteri perlu mendapatkan resep antibiotik dari dokter.