Hati-hati, Begini Cara Jengkol Merusak Organ Ginjal

Jengkol adalah tumbuhan asli Asia Tenggara yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan. Tak heran, jika jengkol banyak digemari di Indonesia.

Di samping rasa kelezatan yang ditawarkannya, mengonsumsi jengkol juga bisa membahayakan kesehatan, khususnya pada ginjal. Hal ini terjadi lantaran jengkol mengandung asam jengkolat yang bisa memicu masalah pada ginjal.

Dokter spesialis urologi, dr. Nur Rasyid, SpU(K) menjelaskan, bahwa asam jengkolat berlebih yang diserap tubuh dapat membentuk kristal pada beberapa tempat di dalam ginjal.

“Tempat jengkol mengkristal itu bisa terjadi di beberapa tempat di dalam ginjal sendiri. Jadi kalau dibayangkan, ginjal itu ada pembuluh darah. Asam jengkolatnya itu masuk ke lambung, di lambung itu diserap, masuk ke aliran darah, darahnya itu masuk ke ginjal. Pada waktu darah itu masuk ke ginjal, untuk menjadi air kencing itu melalui proses filtrasi. Nah, kristal jengkol itu bisa terjadi di beberapa tempat,” jelas dr. Nur Rasyid dikutip dari Detik, Kamis (14/9/23).

Ia menjelaskan, bahwa tempat-tempat terjadinya pengkristalan asam jengkolat itu menjadi implikasi gejala atau keluhan seseorang. Jika pengkristalan terjadi di tubulus, biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali, tetapi bisa merusak fungsi ginjal secara langsung.

“Nah, kristal jengkol itu bisa terjadi di beberapa tempat. Pertama di tubulus. Itu tempat bisa sebelum dan setelah ginjal disaring oleh glomerulus. Nah kalau kristalnya terjadi di area tubulus, itu bisa yang merusak fungsi ginjal secara langsung. Tiba-tiba enggak ada kencing, fungsi ginjal langsung turun meskipun tanpa gejala,” terangnya.

Selain tubulus, pengkristalan juga dapat terjadi pada pelviokalises sistem atau pipa-pipa proses pembuangan kencing. Pengkristalan pada tempat ini dapat menyumbat saluran kencing sehingga memicu berbagai macam gejala.

“Kalau terjadi lebih ke dalam namanya pelviokalises sistem, itu saluran di dalam ginjal, pipa-pipa proses pembuangan kencing. Kalau mengkristalnya di situ lalu setelah cukup gede dia turun nyumbat saluran kencing, itu baru yang bikin kesakitan,” tuturnya.

Penyumbatan yang terjadi pada saluran ini biasanya menyebabkan gejala yang sama seperti batu ginjal yang sedang turun, seperti rasa nyeri, sakit pinggang, keringat dingin, hingga kencing berdarah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *