MATAMAJA GROUP//New York – Harga minyak mentah berjangka menguat sekitar dua dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena optimisme pembicaraan batas utang pemerintah di Amerika Serikat dan permintaan minyak melebihi kekhawatiran tentang pasokan yang melimpah.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, terangkat 1,97 dolar AS atau 2,78 persen, menjadi menetap di 72,83 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli bertambah 2,05 dolar atau 2,74 persen, menjadi ditutup pada 76,96 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
“Perdagangan minyak yang kuat hari ini adalah tentang ekspektasi perjanjian plafon utang, kemungkinan pada akhir minggu ini, yang tampaknya mencabut beban negatif di sebagian besar kelas aset, termasuk minyak,” kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Asssociates di Galena, Illionis.
Para pemimpin AS pada Rabu (17/5/2023) menyatakan optimisme pada pembicaraan yang sedang berlangsung tentang plafon utang AS setelah pertemuan kedua antara Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin kongres pada Selasa (16/5/2023).
Biden mengatakan dia mengadakan pertemuan yang produktif dengan para pemimpin Kongres.
“Saya yakin kita akan mendapatkan persetujuan mengenai anggaran, bahwa Amerika tidak akan gagal bayar,” katanya sebelum berangkat ke Asia.
Berbicara dalam sebuah wawancara pada Rabu (17/5/2023), Ketua DPR AS Kevin McCarthy juga menyatakan optimisme bahwa Amerika Serikat tidak akan gagal membayar kewajiban utangnya “pada akhirnya.”
Minyak melonjak karena optimisme plafon utang sementara penurunan produksi minyak domestik pada minggu sebelumnya memberikan dukungan tambahan untuk harga minyak, menurut Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.
Produksi minyak mentah harian AS turun menjadi 12,2 juta barel pada pekan yang berakhir 12 Mei dari 12,3 juta barel pada pekan sebelumnya, menurut data persediaan minyak yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (17/5/2023).
Namun, persediaan minyak mentah komersial AS meningkat sebesar 5 juta barel minggu lalu, kontras dengan ekspektasi pasar untuk penurunan minggu ke minggu.
Ket. Gambar:
Ilustrasi – Tiga barel minyak dengan panah merah di latar belakang peta dunia, menunjukkan harga minyak naik. ANTARA/Shutterstock/pri. (ANTARA/Shutterstock)
Sumber: antaranews.com
Artikel ini tayang di jaringan media Matamaja Group
https://matamaja.com/
https://ppnews.id/
https://otoritas.id/
https://buser.id/
https://buser.co.id/
https://buser.web.id/
https://buserjatim.com/
https://buserjabar.com/
https://intelejen.id/
https://gardapublik.com/
https://gardahukum.com/
https://libaz.id/
https://tnipolri.com/
https://libaz.id/
https://ainews.id/
https://lacakberita.com/
https://awasjatim.com/
https://beritamadiun.id/
https://suaramajalengka.com/
https://realistis.id/
https://gmbinews.com/
https://newscobra07.com/