Trenggalek, Buserjatim.com – Sebuah momentum epik tercipta ketika Dandim 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudo Aji Susanto, S.Sos., M.A., bersatu dengan Nggalek Cycling Club (NCC) dan tokoh masyarakat Trenggalek H. Mustofa dalam kegiatan gowes bersama pada Kamis (28/12/2023). Acara yang melibatkan TNI, komunitas sepeda, dan masyarakat ini tak hanya bertujuan meningkatkan imunitas dan kebugaran, melainkan membentuk panggung ajaib untuk mempererat komunikasi sosial (Komsos) dengan penuh harmoni.
Dengan penuh keyakinan, Dandim Yudo Aji Susanto menyatakan bahwa gowes bersama bukan sekadar rutinitas olahraga biasa. Lebih dari itu, acara ini menjadi wahana penuh makna untuk membina relasi yang lebih harmonis antara TNI dan tokoh masyarakat Trenggalek. “Gowes bersama ini kita jadikan sebagai sarana untuk menjalin komunikasi yang harmonis dan efektif dengan tokoh masyarakat Trenggalek,” tegas Dandim, menciptakan semangat yang melekat pada setiap putaran sepeda.
Para anggota Kodim 0806/Trenggalek yang bergabung dengan Nggalek Cycling Club dan kehadiran tokoh masyarakat H. Mustofa tak hanya menambah kemeriahan, tetapi juga memperdalam ikatan antara militer dan masyarakat sipil. Mereka bersama-sama menjadi pionir dalam membentuk kolaborasi yang erat dan membangun keakraban yang menyentuh hati.
Gowes bersama menjadi ajang yang tak ternilai untuk memecah kebekuan dan menciptakan ruang yang santai dalam berkomunikasi. Selain meningkatkan kebugaran fisik, gowes juga membuka pintu diskusi untuk menggali isu-isu dan ide positif yang dapat memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan Trenggalek.
Ini bukan sekadar kegiatan olahraga; gowes bersama menjadi platform luar biasa untuk membangun sinergi antara TNI, komunitas sepeda, dan masyarakat umum. Dalam setiap gerakan pedal, terpintas sinar harapan bahwa kerjasama dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat Trenggalek akan terus berkembang, membawa dampak positif bagi kemajuan bersama.
Kegiatan ini tak hanya mencerminkan keseriusan TNI dalam membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, melainkan juga membentuk citra positif bahwa militer dapat menjadi kekuatan integral dalam perwujudan pembangunan sosial yang inklusif.