KEDIRI,BJ BUSERJATIM.COM-
Keluhan beberapa wali murid yang anakanya sekolah di SMKN 1 PURWOASRI Kabupaten Kediri curhat mengeluh adanya pungutan yang disamarkan sebagai sumbangan di sekolah. Mereka merasa terbebani karena meski disebut sukarela, sumbangan itu justru terkesan wajib.
Senin 24/02/2025,
tim media Buserjatim.com berkomunikasi dengan sejumlah walimurid yang mana Wali murid tersebut mengeluhkan adanya tarikan atau pungutan walaupun sudah ada kesepakatan,adanya pungutan dengan dalih sumbangan di sekolahan.mereka merasa di bebani adanya sumbangan tersebut
“Salah satu wali murid SMKN 1 Purwoasri yang enggan disebutkan namanya menjelaskan saat rapat komite kami di suruh membayar sumbangan untuk pembangunan sekolahan”katanya sih suka rela???akan tetapi kelas X,XI,XII berbeda nilainya”Ujar tegasnya
Ia khawatir jika tidak membayar,dengan jumlah Rp 1juta lebih anaknya tidak bisa mengikuti ujian dan mungkin tidak bisa ambil ijazah.
Terpisah,keluhan serupa di sampaikan oleh wali murid yang beda kelas ia kecewa dengan praktik ini. Mereka mengetahui (AKU IKI YO GAK GOBLOK MAS )bahwa pendidikan dasar hingga menengah seharusnya bebas dari pungutan,Karena sudah ada subsidi dari pemerintahan.
Menanggapi hal ini, pemerhati pendidikan yang juga Penasehat dari LSM Cakra Baskara Nusantara (CBN), Joko Prasetyo S.Sy, S.H., M.H. atau yang akrab di panggil Bang Jack menegaskan bahwa pungutan yang bersifat memaksa di sekolah melanggar aturan.
“Sumbangan harusnya benar-benar sukarela, tanpa patokan nominal atau tekanan. Jika sekolah mewajibkan pembayaran dengan ancaman tertentu, itu sudah termasuk pungutan liar dan harus ditindak,” pungkasnya,
Hingga berita ini di rilis,Kepala Sekolah SMKN 1 Purwoasri Eddy Prio Utomo belum ada tanggapan.Bertaut