PROBOLINGGO, BUSERJATIM.COM – Sebanyak 120 pelaku UMKM mengikuti Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha yang diadakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo, Rabu (16/11).
Dalam bimtek yang diadakan di Orin Hall & Resto, Fitriawati, Kepala DKUPP setempat mengatakan bahwa pengembangan usaha dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sesuai dengan target penjualan yang telah direncanakan.
“Pengembangan usaha pada saat ini juga bukanlah tentang jumlah produksi oleh UMKM, tetapi mengarah pada hal yang lebih kompleks seperti bentuk pengemasan, pelayanan pada pelanggan, promosi, pemasaran, manajemen keuangan dan usaha pendanaan, proses pendanaan dan hal lainnya,” ucap Fitri dalam sambutannya.
Jumlah UMKM di Kota Probolinggo sampai saat ini berjumlah 19.753. Namun, jumlah yang banyak ini berbanding terbalik dengan peningkatan UMKM yang naik kelas dari mikro menjadi kecil. Dimana pada tahun 2021 hanya mencapai 0,2%. “Hal ini menjadi tantangan kami sebagai pemerintah dalam menerapkan strategi pengembangan usaha yang benar sesuai kebutuhan UMKM,” lanjutnya.
Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemkot dalam pengembangan UMKM pun dirasa kurang tanpa masukan dari stakeholder lain. “Kami sudah mengadakan sosialisasi, pelatihan, fasilitasi pembiayaan, namun untuk lebih menguatkan kembali kami bekerja sama dengan UPT Pelatihan Jatim dan Kampus UMKM Shopee Malang,” jelas Kepala DKUPP.
Ya, untuk bimtek kali ini, DKUPP menggandeng UPT Pelatihan Jawa Timur dan Kampus UMKM Shopee Malang. “Sangat beruntung, alhamdulillah. Karena biasanya pemateri mengisi acara melalui daring. Alhamdulillah ini bisa hadir secara offline,” ucap Fitri saat ditemui usai acara. Nantinya seluruh peserta yang hadir diajak untuk memasuki “waktu inkubasi” bersama shopee. Selanjutnya diberikan pelatihan selama sebulan secara gratis bagaimana cara mengembangkan usaha mereka.
Pewarta : Umar Faruq