NGAWI, BUSER JATIM.COM – Guna mendukung pemerintah kabupaten Ngawi dalam sector pertanian yang selama ini banyak kendala akibat hama, dan mendidik masyarakat desa semakin moderen di era sekarang,kini warga belajar dan berusaha mengantisipasi kelangkaan pupuk yang selama ini terjadi di masyarakat khususnya di kecamatan karangjati dan Merujuk arahan Bupati Ngawi dalam sektor Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB). Maka dari itu Desa Ploso lor Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi Adakan Pelatihan Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL) & Agen Pengendali Hayati (APH) pada tanggal 1 S/d 4 Desember 2022.
Pelantihan di adakan di kantor desa Ploso lor kecamatan karangjati selama empat hari yang di dukung semua perangkat desa dan Gapoktan Desa Plosolor, dengan tujuan masyarakat biar lebih pandai menyikapi situasi saat ini,karena mayoritas kaum petani yang menjadi sumber pangan salah satunya pemasok di kabupaten Ngawi, dengan jumlah peserta yang ikut terlibat 60 orang terdiri dari 3 kelompok tani yaitu Mekar Tani, Sumber Rejeki, dan Tani Jaya serta perangkat desa. Pelatihan ini dimaksudkan agar bias membias secara maksimal dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dengan Nara sumber dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan karangjati yang menugaskan tenaga-tenaga terampil untuk mendampingi pelatihan tersebut. Dengan anggaran 12 juta dari Dana Desa untuk pembuatan MOL dan APH dengan bahan pelatihan diantaranya: gamping, belerang, bogol pisang, tetes tebu, Probio, urin kambing, jahe, Laos, temu hitam, gadung, kunir, kentang, jagung dll dengan harapan supaya petani bisa mengaplikasikan ke lahan pertanian supaya tanah bisa subur kembali.Dengan demikian kelangkaan pupuk yang saat ini dikeluhkan bisa ditemukan solusinya.”tutur kepala desa Ploso Lor Winarni, S.Pd.”
Dengan sangat antusias peserta mengikuti pelatihan tersebut disamping untuk menambah wawasan manfaat pupuk organik juga untuk meningkatkan hasil pertanian paska panen dengan biaya seminimal mungkin kata salah satu ketua kelompok tani, ketika dikunjungi awak media. Pelatihan ini menjadi sangat penting bagi para petani akibat adanya kelangkaan pupuk kimia yang terjadi pada akhir-akhir ini.( red)