Madiun, Buserjatim.com-6 November 2024 – Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, yang berada di kawasan perkotaan Caruban, kini tengah gencar mengembangkan potensi pertanian melalui kelompok Kelompok Wanita Tani (KWT). Desa ini menunjukkan komitmen dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam dan meningkatkan ketahanan pangan di wilayah perkotaan.
Dengan penduduk yang dinamis dan beragam, Desa Pandean terus berupaya memanfaatkan segala potensi untuk kemajuan masyarakat. Salah satu langkah konkret yang ditempuh adalah mendirikan wadah KWT yang terdiri dari kader-kader wanita desa yang bersemangat dalam mengembangkan pertanian. Kelompok ini memanfaatkan pekarangan warga untuk bercocok tanam, baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual ke masyarakat sekitar.
Kepala Desa Pandean, Bapak Wijayanto, mengatakan bahwa KWT tidak hanya bertujuan untuk memproduksi hasil pertanian, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. “Kami ingin mengedukasi warga tentang pentingnya ketahanan pangan dan penghijauan di wilayah perkotaan. KWT di Desa Pandean ini menjadi contoh nyata bahwa pertanian perkotaan dapat mendukung kebutuhan pangan dan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat,” ujar Wijayanto.
Di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi banyak desa di Indonesia, keberadaan KWT di Desa Pandean memberikan alternatif baru bagi perputaran ekonomi lokal. Dengan menjual hasil pertanian yang diolah dari pekarangan warga, KWT berkontribusi pada perekonomian desa sekaligus mendorong semangat kemandirian di kalangan warganya. Beberapa hasil pertanian yang dikembangkan meliputi sayuran, tanaman obat keluarga (TOGA), serta buah-buahan yang memiliki nilai gizi tinggi dan mudah diakses oleh warga.
Wijayanto menyampaikan harapannya agar KWT Desa Pandean dapat terus memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan dan ekonomi desa. “Saya berharap KWT ini bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam ketahanan pangan dan ekonomi. Ini adalah langkah kecil yang akan membawa perubahan besar, tidak hanya bagi anggota KWT, tetapi juga bagi seluruh warga Kelurahan Pandean,” jelasnya.
Selain itu, Wijayanto menambahkan bahwa keberhasilan program ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Madiun untuk memanfaatkan potensi lokal mereka secara kreatif. “Kita berharap Desa Pandean bisa menjadi contoh inspiratif bagi desa lain di Kabupaten Madiun, bahwa dengan memanfaatkan pekarangan dan memupuk kerja sama, kita bisa menciptakan kemandirian pangan yang mendukung perekonomian lokal,” imbuhnya.
KWT di Desa Pandean juga memiliki visi untuk melibatkan generasi muda dalam kegiatan pertanian, sehingga mereka bisa belajar tentang pentingnya menjaga keberlanjutan pangan dan lingkungan hidup. Dengan semakin banyak warga yang terlibat dalam gerakan pertanian perkotaan ini, diharapkan semangat gotong royong dan ketahanan pangan dapat terjaga di tengah tantangan zaman yang semakin modern.
Kehadiran KWT di Desa Pandean memberikan inspirasi dan motivasi bahwa setiap desa memiliki potensi unik yang dapat dikembangkan, terlepas dari keterbatasan lahan atau tantangan lainnya. Dengan langkah-langkah kecil namun konsisten, Desa Pandean membuktikan bahwa kemandirian pangan dan ketahanan ekonomi bisa diwujudkan di tingkat lokal.
Melalui KWT, Desa Pandean menunjukkan kepada seluruh warga bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tindakan kecil di sekitar rumah kita. Dengan semangat gotong royong dan tekad untuk memajukan desa, Desa Pandean menciptakan masa depan yang lebih mandiri, hijau, dan sejahtera bagi warganya.
red/adv