MADIUN,BUSERJATIM.COM – Dari Ruang Rapat Merak Jaya Makorem 081/DSJ, Jumat (17/3/2023), Danrem Kolonel Inf H. Sugiyono beserta staf menerima arahan langsung dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf.
Arahan yang disampaikan melalui Vicon itu juga diikuti oleh para Dansat di jajaran Kodam V/Brawijaya.
Di awal arahannya, Pangdam mengimbau, agar para Dansat di jajarannya peduli terhadap keberadaan Warakawuri, para Veteran dan Purnawirawan di wilayahnya masing-masing.
“Menjelang bulan puasa, tolong para komandan di wilayahnya menyapa para Warakawuri, para Veteran dan senior kita. Kalau kita tidak mampu memberikan tali asih nggak papa. Kumpulkan saja, ajak ngobrol, diskusi, berikan hiburan atau ajak makan. Itulah salah satu bentuk perhatian kita kepada mereka. Karena mereka adalah juga bagian dari keluarga besar kita,” ujarnya.
Menyinggung kebijakan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Jenderal Baret Merah itu meminta supaya lebih mempunyai kreasi dan inovasi yang bermanfaat.
“Kita memedomani saja kebijakaan Kasad. Beliau punya kata yang bijak, seorang perwira harus punya idealisme, cita-cita, inovasi, kreasi, visi dan misi. Kalau itu sudah dimiliki, keberhasilan tinggal menunggu waktu,” katanya.
Lebih dari itu, dirinya berharap, di era medsos saat ini, seluruh komandan satuan dapat mengembangkan sesuatu yang bermanfaat untuk satuan dan juga untuk masyarakat.
Dihadapkan tahun politik 2024, Mayjen TNI Farid Makruf menekankan kepada para Dansatnya untuk terus berupaya menjaga dan meningkatkan kondusivitas wilayah.
“Panglima TNI bahkan Presiden menekankan di tahun politik 2024 agar selalu menjaga kondusivitas wilayah. Rangkul semua pihak, jangan dimusuhi, sehingga kondusivitas itu tetap terpelihara,” bebernya.
Lanjut dalam arahannya, Pangdam pun mengungkapkan hasil dari komunikasinya dengan Kapolda Jatim bersama perguruan silat di Jatim. “Masalah perguruan silat kemarin. Pangdam dan Kapolda kumpulkan seluruh perguruan silat yang ada di Jatim. Polda menyentuh segi hukum, Pangdam menjelaskan dibentuknya perguruan silat yang mempunyai tujuan mulia, bukan malah sebaliknya yang justru sering timbulkan bentrokan,” jelasnya.
“Bila terjadi kerusuhan, Kodam dan Polda punya hak untuk ambil tindakan secara depresif. Kalau sudah diambil tindakan depresif, kita tidak boleh kalah. Jangan ragu untuk ambil tindakan, yang penting dilakukan dengan prosedur,” tegasnya.
Sebagai upaya tindak lanjut dari maraknya bentrok antar perguruan silat di Jatim, Pangdam pun memberikan berbagai penekanannya. Mulai dari memerintahkan dibentuknya paguyuban perguruan silat di tiap-tiap Korem dan Kodim, menggelar kumpul ngopi bareng, dan latihan bareng. Bahkan dirinya mengatakan, Pangdam dan kapolda dalam waktu dekat juga siap mengadakan turnamen antar perguruan silat.