Pacitan BUSERJATIM.COM – Dalam rangka upaya pencegahan dan menurunkan terhadap masalah Stunting kali ini Kodim 0801/Pacitan melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat, yang di sampaikan oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XV Pacitan, dr Khairunnisa, Sp. A., M. Biomed bertempat di Kantor Kecamatan Donorojo Kab. Pacitan, Kamis (19/01/2023).
Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, baik kepada ibu hamil, ibu sedang menyusui, ibu yang punya balita dan usia remaja yang belum menikah agar mengerti dan paham terkait masalah Stunting.
Dalam sosialisasinya dr Khairunnisa, Sp. A., M. Biomed menjelaskan bahwa Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya.
“Masa rawan Stunting adalah dimulai 1000 hari pertama ditandai dari kurangnya perkembangan gizi pada anak sehingga berat badan tidak imbang dengan tinggi serta usia anak. Oleh karen itu sejak dini kita harus kita perhatikan gizi anak kita mulai sekak dalam kandungan”, Kata dr Khairunnisa, Sp. A., M. Biomed.
Dirinya juga menilai bahwa sebagian masyarakat mungkin kurang menyadari terhadap kondisi perkembangan anak. Bahkan anak yang mengalami pertumbuhan kurang atau pendek, seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya.
“Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan Stunting diantaranya perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”, Ungkap dr Khairunnisa, Sp. A., M. Biomed. kepada para peserta sosialisasi.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan sebagai upaya pencegahan Stunting yaitu dengan memberikan anak imunisasi untuk sistem kekebalan tubuhnya agar terhindar dari penyakit berbahaya.
“Untuk menjaga kekebalan tubuh berikan anak imunisasi. Selain itu bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan perlu adanya gizi yang seimbang yaitu dianjurkan memperbanyak makanan yang mengandung sumber protein, disamping juga harus mengonsumsi buah dan sayur”, jelasnya.
Lebih lanjut dibeberkan, masalah non kesehatan juga bisa menjadi akar dari masalah Stunting, baik itu ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan, sehingga kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat.
“Kami berharap melalui kegiatan penyuluhan ini, masyarakat menjadi mengerti dan paham bahwa pencegahan Stunting sangat penting, sehingga nantinya anak-anak Indonesia dapat tumbuh kembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan fisik yang siap mampu berinovasi serta berkompetisi di tingkat global”, Pungkas Ketua Persit KCK Cab XV Kodim 0801/Pacitan.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia dan kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak yang mengalami Stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, dimana akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.