Babinsa Koramil 0804/01 Magetan Bersama Kepala Koordinator PPL Memantau Pertumbuhan Padi Dengan Sistim Tanam Jajar legowo

Babinsa Koramil 0804/01 Magetan Bersama Kepala Koordinator PPL Memantau Pertumbuhan Padi Dengan Sistim Tanam Jajar legowo

Magetan.buserjatim.com – Babinsa Kelurahan Tawanganom Koramil Tipe B 0804/01 Magetan jajaran Kodim 0804/Magetan Serka Ponijan bersama Koordinator PPL Kecamatan Magetan melaksanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan padi varietas M 70 D usia 2 hari luas 0,5 ha dengan sistem tanam Jajar Legowo bertempat di Lahan milik Bpk. Sudarsono RT. 03 RW. 03 Poktan Tawang Tani kelurahan Tawanganom, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan. Kamis (25-4-2024)

Kegiatan pemantauan pertumbuhan padi varietas M 70 D usia 2 hari luas 0,5 ha sistem tanam Jajar Legowo bersama PPL kecamatan Magetan tersebut dihadiri oleh Koordinator PPL Kec. Magetan Ibu Anita Febriana, SPt beserta anggotanya /PPL, Babinsa kelurahan Tawanganom Serka Ponijan, Pemilik lahan Bpk. Sudarmono.

Koordinator PPL Kecamatan Magetan menjelaskan, Sistem tanam legowo adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong. Istilah Legowo di ambil dari bahasa jawa, yaitu berasal dari kata ”lego” berarti luas dan ”dowo”  berarti memanjang.

Legowo di artikan pula sebagai cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong. Baris tanaman (dua atau lebih) dan baris kosongnya (setengah lebar di kanan dan di kirinya) disebut satu unit legowo. Bila terdapat dua baris tanam per unit legowo maka disebut legowo 2:1, sementara jika empat baris tanam per unit legowo disebut legowo 4:1, dan seterusnya.

Tujuan cara tanam legowo adalah memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.

Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama /penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama /penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produktivitas. Pungkas Serka Ponijan (R 01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *