Ada Apa Di Balik Proyek Tol Semarang – Demak

JATENG, BUSERJATIM.COM -jalan tol adalah sarana yang paling peting untuk memper lancar perekonomian yang ada di Indonesia,di salah satunya jalan tol semarang – demak yang digabungkan dengan tanggul laut sekaligus untuk menanggulangi rob.

Proyek jalan tol semarang-demak sudah hampir jadi kurang lebih secara menyeluruh pekerjaan sudah mencapai 90%.Pembangunan dilaksanakan oleh kontraktor PT WK – PT PP

Jalan tol ini terbagi menjadi dua seksi. Pertama, seksi I (Semarang – Sayung) sepanjang 10,69 kilometer yang dibangun dengan dukungan pemerintah

Sementara seksi II (Sayung – Demak) sepanjang 16,31 km merupakan tanggung jawab badan usaha Jalan tol (BUJT) PT PP semarang -demak

konstruksi seksi I direncanakan selesai pada akhir 2022. sementara itu seksi II ditargetkan selesai Juni 2022.
kehadiran jalan tol semarang – demak sangat mendukung kawasan industri juga wisata religi di daerah demak


adanya partisipasi dari beberapa subcont yg membantu dalam menyelesaikan pekerjaan untuk proyek tersebut bisa berjalan dengan lancar
Akan tetapi ada juga beberapa subcont yang kurang maksimal dalam pengerjaan proyek tersebut

kenapa begitu karena adanya goncangan keuangan di lingkup internal subcont,seperti yang terjadi pada mandor pekerja tukang saudara didik(D)yang sangat di rugikan dengan adanya tidak di bayarkanya keringatnya beserta pekerja(kuli bangunan)
Dengan adanya mandor bernama didik(d) dan pekerja(kuli bangunan) sebenarnya sangat terbantu dalam pelaksaan pekerjaan proyek yg ada di tol semarang -demak akan tetapi sebalinya

apakah dengan hal tersebut PT (subcont) yg di tunjuk BUMN masih layak untuk bermitra dengan BUMN dengan adanya korban suatu pekerja kecil yg tidak terbayarkan…..????? Tunggu jawabnya….

dari kontroversi ini apakah dari pihak BUMN akan diam aja atau mengambil tindakan tegas???
yg membiarkan perut rakyat kuli kelaparan..???


dengan adanya merugikan nasib perut dari kuli dan tukang apakah subcont tersebut masih di pakai dr pihak BUMN..???

bangunan tersebut sebenarnya cuma sepele dengan item memasang bata yg berlokasi di samping kiri kantor pic semrang – demak.tp dengan hal sepele itu akan menjatuhkan perusahaan BUMN

yang dianggap oleh rakyat kuli sebagai kurang memperhatikan.salah satu pegawai subcont yg pegawainya ada disitu sering di panggil (gede)hal seperti apakah kesalahan dari pegawai atau perusahaan subcont ataukah ada faktor lain.. ??


Ketika diwawancarai pihak media sdra gede tidak menanggapi secara baik dan terkesan menghindar jadi sudah sangat jelas bahwa pekerja kuli di sepelekan dan berkesan pasang badan.
subcont dengan asal aja dan tanpa seleksi,dan hal ini dilakukan apa memang ada suatu kesepakatan oknum yg asal menunjuk subcont??


Di era yg sangat tegas bpk Basuki sebagai Mentri (PUPR) masiha ada yg seperti iniā€¦.hmmmm
(Bersambung)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *