BUSERJATIM GROUP –
Denpasar – Pelarian pelaku penusukan Kadek Parwata di Jalan Nangka Utara di Denpasar Bali pada 13 Februari 2025 lalu, akhirnya terhenti.
Polresta Denpasar baru saja melakukan jumpa pers rilis tersangka hari ini, 17 Februari 2025.
Dalam jumpa pers yang digelar Polresta Denpasar pada Senin sore, 17 Februari 2025, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa tersangka atas nama Bustomi Prasetyawan telah resmi ditangkap dan dipastikan positif menggunakan narkotika jenis sabu sebelum melakukan aksinya.
Pihak Polresta Denpasar menjelaskan bahwa hasil tes urine terhadap tersangka menunjukkan adanya kandungan narkotika jenis sabu, yang mempengaruhi perilaku agresifnya pada malam kejadian
Pengaruh narkotika itu diduga kuat menjadi pemicu tindakan brutal tersangka yang menyebabkan kematian tragis Kadek Parwata.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa sebelum menyerang Kadek Parwata, tersangka sempat terlibat cekcok dengan korban lain dalam sebuah insiden perselisihan di jalan.
Konflik ini berawal dari serempetan motor yang kemudian berujung pada penganiayaan.
Diduga dalam kondisi emosi yang tidak terkendali akibat pengaruh sabu, tersangka mengira Kadek Parwata adalah teman dari korban pertama yang ia aniaya.
Kesalahan identitas ini berujung fatal, dengan tersangka tanpa ragu menusuk Kadek Parwata hingga tewas di lokasi kejadian di depan Toko Auna, Jalan Nangka Utara, Denpasar, Bali.
Polisi menyatakan bahwa tersangka kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk menggali lebih dalam motif dan latar belakang kejadian.
Kronologi Kejadian Penusukan
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, insiden penusukan ini terjadi sekitar pukul 02.10 WITA pada 13 Februari 2025.
Awalnya, seorang pelajar bernama Made Darma Wisesa (19) membeli minuman di warung.
Tiba-tiba, seorang pria berjaket hitam yang mengendarai sepeda motor datang dan menyeruduknya, mengakibatkan percekcokan.
Perselisihan ini sempat dilerai oleh penjaga warung, Ashuri (39).
Tak lama berselang, pria tersebut kembali ke warung dan bertanya apakah Darma adalah adik Ashuri.
Setelah mendapatkan jawaban bahwa Darma hanyalah pelanggan warung, ia tetap terlihat emosional.
Di saat bersamaan, Kadek Parwata tiba di warung bersama seorang temannya untuk membeli minuman.
Pelaku tiba-tiba melontarkan makian kepada korban.
Merasa tidak mengenal pelaku dan tak pernah memiliki masalah dengannya, Parwata mendatangi pria tersebut untuk meminta penjelasan.
Percekcokan berlanjut hingga akhirnya pelaku mengeluarkan pisau dan menikam Kadek Parwata.
Darah pun mengucur deras dari tubuh korban.
Teman korban segera membawanya ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.
Parwata dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Darma Bakti akibat kehabisan darah.
Keluarga Berduka, Korban Tinggalkan Dua Anak Kecil
Meninggalnya Kadek Parwata meninggalkan duka mendalam bagi keluarga di rumah duka yang berlokasi di Jalan Nangka, Gang Pande, Denpasar, Bali.
Kakak korban, Gede Dana Putra, mengungkapkan bahwa Parwata memiliki dua putri yang masih kecil, satu masih duduk di TK dan satu lagi kelas IV SD.
“Dia adalah tulang punggung keluarga, bekerja sebagai housekeeping di restoran. Selama ini, ia dikenal ramah dan tidak memiliki musuh,” ujar Gede Dana.
Keluarga korban berharap polisi segera menangkap pelaku agar keadilan bisa ditegakkan.
Kasus ini juga menjadi perhatian warga sekitar yang merasa khawatir dengan maraknya tindak kekerasan di malam hari.
[ elangbali ]