Polresta Denpasar Serta Polsek Kuta Selatan Gelar Kegiatan Minggu Kasih Desa Adat Kampial Tekankan Sinergi Dan Keamanan

KUTA SELATAN, BUSERJATIM.COM

Minggu,11 Agustus 2024, Polresta Denpasar bersama dengan Polsek Kuta Selatan melaksanakan kegiatan Minggu Kasih yang bertempat di Balai Desa Adat Kampial, Kecamatan Kuta Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kapolsek Kuta Selatan KOMPOL I Gusti Ngurah Yudistira,S.H,M.H, Kasat Binmas Polresta Denpasar AKP I Gede Hendrawan, Kanit Binmas Polsek Kuta Selatan, Panit Samapta Polsek Kuta Selatan, Kanit Provost Polsek Kuta Selatan serta Jero Bendesa Adat Kampial, Drs. I Nyoman Sudiarta, Ketua Pecalang I Wayan Suadi, dan 20 orang Pecalang Desa Adat Kampial.

Acara diawali dengan sambutan dari Jero Bendesa Adat Kampial, Drs. I Nyoman Sudiarta, yang menyambut hangat kehadiran Kapolsek Kuta Selatan beserta jajarannya. Dalam sambutannya, Jero Bendesa menjelaskan bahwa Desa Adat Kampial merupakan desa adat tertua di Kecamatan Kuta Selatan, dengan sejarah yang kaya dan komunitas yang umumnya berprofesi di bidang pariwisata. Desa ini kini menjadi kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah, termasuk pendatang, yang berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Untuk menjaga keamanan, Jero Bendesa menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan penduduk bersama Bhabinkamtibmas dan rutin melakukan patroli malam dengan melibatkan Pecalang.

Kapolsek Kuta Selatan dalam sambutannya mengapresiasi pemaparan Jero Bendesa, yang memberikan wawasan mendalam mengenai potensi kerawanan di wilayah Kuta Selatan, terutama di Kampial yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di kecamatan tersebut. Kapolsek juga menyampaikan terima kasih kepada para Pecalang atas kontribusi mereka dalam menjaga keamanan wilayah. Ia menekankan pentingnya sinergi antara polisi, Pecalang, desa adat, dan masyarakat untuk menjaga kondusivitas wilayah.

Kasat Binmas Polresta Denpasar, yang juga memberikan sambutan, menjelaskan bahwa kegiatan Minggu Kasih adalah program nasional dari Mabes Polri yang bertujuan mempererat silaturahmi antara polisi dan masyarakat tanpa membedakan suku, ras, atau agama. Ia juga mengingatkan pentingnya pendekatan kultural dalam menyelesaikan permasalahan yang melibatkan penduduk pendatang, serta menyinggung peraturan daerah terkait pengelolaan keuangan desa adat.

Dalam sesi tanya jawab, Ketua Pecalang, I Wayan Suadi, menanyakan prosedur penanganan gangguan Kamtibmas dan batasan tindakan yang dapat diambil oleh Pecalang. Ia juga meminta nomor telepon penting untuk situasi darurat. Sementara itu, I Wayan Nadi menanyakan langkah-langkah terkait penanganan penduduk pendatang yang meresahkan, dan Wakil Bendesa Adat Kampial mengusulkan agar kegiatan serupa dilaksanakan secara berkelanjutan.

Terkait pertanyaan tersebut di tanggapi oleh pak kasat binmas polresta denpasar dimana bakamda jika menemukan suatu kejahatan atau pelangaran bisa mengamankan setelah itu menghubungi pihak kepolisian untuk langkah hukum lebih lanjut itulah fungsinya sinergitas antara polisi dengan bakamda maupun pecalang dan kasat binmas juga menyampaikan dimana ada perbedaan antara pecalang dengan bakamda dimana pecalang hanya mempunyai kewajiban mengamankan jika ada kegiatan adat sedangkan bakamda bisa melakukan pengamanan di masing masing wewengkon desa adat atau wilayahnya, jika ada kegiatan di luar upacara keagamaan.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan Sarkom berupa alat pengatur lalu lintas dan rompi oranye dan dengan kegiatan minggu kasih ini diharapkan bahwa sinergi antara Polri dan masyarakat adat semakin kuat, demi terciptanya kondisi keamanan dan ketertiban yang kondusif di wilayah Kuta Selatan. ( Harun / Red )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *